Bentrokan Pecah di Mesjid Al Aqsa Jerusalem


JERUSALEM,- Polisi Israel masuk mesjid Al Aqsa Jerusalem, yang disebut salah satu tempat tersuci umat Islam, waktu bentrokan pecah hari Minggu (26/7/2015) berkenaan akses orang Yahudi ke kompleks mesjid itu pada hari berkabung tahunan Yahudi. 

Beberapa orang Palestina melemparkan batu serta mercon sesaat polisi menembakkan granat kejut sesudah pasukan keamanan masuk kompleks Al Aqsa saat sebelum pernah masuk ke mesjid itu. 

Polisi menyampaikan, mereka masuk sebagian mtr. ke mesjid untuk tutup beberapa pintu dalam usaha memulihkan ketenangan serta mengunci beberapa perusuh yang ada di dalamnya. Seputar 300 personel keamanan masuk kompleks itu saat bentrokan berlangsung dengan sebagian ratus orang Palestina, lapor seseorang fotografer AFP. 

Kementerian luar negeri Palestina mengecam pemerintah Israel lantaran sangat mungkin apa yang mereka deskripsikan juga sebagai kunjungan " provokatif " oleh beberapa orang Yahudi garis keras. 

Ini pertama kalinya pasukan keamanan Israel masuk mesjid itu mulai sejak November th. lantas, waktu bentrokan dengan jemaah juga berlangsung. 

Ada beberapa korban serta orang yang di tangkap pada bentrokan hari ini, yang berlangsung waktu beberapa orang Yahudi berupaya mencari akses ke kompleks mesjid itu pada Tisha B'av, hari untuk memperingati kehancuran pertama serta ke-2 apa yang oleh orang Yahudi dikatakan sebagai kenisah itu. 

Beberapa orang Palestina geram dengan apa yang mereka anggap juga sebagai masalah oleh beberapa orang Yahudi. Beberapa orang Yahudi bisa bertandang ke kompleks itu namun mereka dilarang untuk berdoa disana. 

Kompleks di puncak bukit didalam Kota Tua Yerusalem itu, yang disebut salah satu titik kemelut di Timur Tengah, adalah website paling suci dalam Yudaisme serta ketiga tersuci dalam Islam, sesudah Mekkah serta Madinah. Orang Yahudi menyebutkan tempat itu Temple Mount (Bukit Kenisah). 

 " Beberapa perusuh bertopeng melarikan diri ke mesjid serta mulai melemparkan batu pada polisi dari dalam Al Aqsa, " kata polisi dalam suatu pernyataan. " Mereka melemparkan mercon ke arah polisi... Lantaran konfrontasi itu serta aksi beberapa perusuh yang bertambah serta dengan maksud menghindar cedera selanjutnya pada polisi... pasukan masuk mesjid sebagian mtr. serta tutup pintu-pintu mesjid,  (untuk) memulihkan ketertiban. " 

Polisi menyampaikan, sesudah serangan singkat mereka ke mesjid itu, mereka lantas menarik diri serta daerah itu juga tenang. Akses ke tempat itu lalu dibatasi. 

Memprotes pecah di jalur serta lorong-lorong kota tua di seputar masjid. Beberapa demonstran bertemu dengan polisi. Polisi menembakkan granat kejut. 

Beberapa orang bersumpah membuat perlindungan Al Aqsha. " Kami siap mati, " kata Khaled Tuffaha (46 th.), seseorang Palestina yang memiliki toko. " Kebanyakan orang telah siap mati. " 

Seseorang mahasiswa Yahudi berumur 22 th., yang membawa kitab Taurat serta menyampaikan dia ada didalam kompleks waktu bentrokan, memiliki pendapat bahwa beberapa orang Yahudi serta Muslim mesti sharing akses. " Sehari untuk orang Yahudi, sehari untuk umat Islam, " kata mahasiswa itu, Josef Maklov. 

Polisi menyampaikan, seseorang pria muda Yahudi berupaya untuk masuk sembari kenakan filakteri, kotak kulit kecil yang diisi teks-teks suci yang dikenakan oleh laki-laki Yahudi Ortodoks waktu berdoa. Waktu diberitahu untuk singkirkan filakteri itu, pria itu menampik serta memegang pagar, menggigit seseorang polisi yang berusaha untuk singkirkan dia saat sebelum pria itu lalu di tangkap. 

Sekurang-kurangnya tiga pelempar batu di tangkap serta empat polisi terluka enteng, kata pihak berwenang. 

Pasukan polisi sudah dikerahkan di Kota Tua semalam lantaran takut berlangsung kerusuhan waktu beberapa ribu orang Yahudi berbondong-bondong ke Tembok Barat untuk upacara doa tahunan. 

Sesudah polisi Israel masuk mesjid itu pada November, Jordania, salah satu dari sedikit negara-negara Arab yang mempunyai jalinan diplomatik dengan Israel, menarik duta besarnya. 

Israel merebut Jerusalem timur dalam Perang Enam Hari th. 1967 serta lalu mencaploknya dalam suatu langkah yg tidak pernah disadari oleh orang-orang internasional. 

Israel berasumsi semua Jerusalem juga sebagai ibukotanya yang tidak terpisahkan, namun Palestina mengklaim bidang timur kota itu juga sebagai ibukota negara hari esok mereka.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar