Pro dan Kontra, Kisah Bob Sadino Dikira Tukang Sampah oleh Calon Manajer, Ketahui Selengkapnya Disini.


Almarhum Bob Sadino memanglah di kenal juga sebagai salah satu sosok yang simpel. Suka memakai celana pendek, jadi salah satu ciri khas mantan entrepreneur nyentrik itu. 
Tetapi belakang, netizen seakan terinpirasi dengan beredarnya cerita Bob Sadino dengan judul " Janganlah Pernah Merendahkan Siapa saja " yang menebar di jejaring sosial serta aplikasi chatting popular. 

Banyak yang meyakini narasi yang disebut-sebut juga sebagai cerita riil itu, namun juga ada menyangsikan kebenaran ceritanya. 

Saat sebelum mengulas pro serta kontranya, sebaiknya dikaji dulu narasi itu. 
Kisahnya : 
Satu pagi, tampak seseorang wanita berpenampilan menarik berumur 40an membawa anaknya masuk ruang perkantoran suatu perusahaan populer. 

Lantaran masih tetap sepi, mereka juga duduk di taman samping gedung untuk sarapan sembari nikmati hamparan hijau nan asri. Usai makan, si wanita buang asal-asalan tisu sisa gunakan. 

Tidak jauh dari situ, ada seseorang kakek tua kenakan pakaian simpel memegang gunting untuk memotong ranting. Si kakek itu hampiri serta memungut sampah tisu itu, membuangnya ke tempat sampah. 

Sekian waktu lalu, kembali wanita itu buang lagi tanpa ada rasa sungkan, kakek itu juga dengan sabar memungut serta membuangnya ke tempat sampah. 
Sembari menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu lantang berkata ke anaknya, ”Nak, anda saksikan kan, bila tidak sekolah dengan benar, kelak hari esok anda hanya seperti kakek itu, kerjanya mungutin serta buang sampah! Kotor, kasar, serta rendah seperti dia, Terang, ya? ” 

Si kakek menempatkan gunting serta menegur ke wanita itu, “Permisi, ini taman pribadi, bagaimanakah Anda dapat masuk ke sini? ” Wanita itu dengan sombong menjawab, “Aku yaitu calon manager yang di panggil oleh perusahaan ini. ” 

Di saat yang berbarengan, seseorang pria dengan sangatlah sopan serta hormat hampiri sembari berkata, ”Pak Presdir, cuma pengen mengingatkan saja, rapat sebentar lagi bakal selekasnya diawali. ” 

Sang kakek mengangguk, lantas sembari mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata tegas, “Manager, tolong untuk wanita ini, saya usulkan tidak pas untuk isi posisi apapun di perusahaan ini. ” 

Sembari melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat, “Baik Pak Presdir, kami selekasnya atur sesuai sama perintah Ayah. ” 
Kemudian, sembari berjongkok, sang kakek mengulurkan tangan membelai kepala si anak, “Nak, didunia ini, yang utama yaitu belajar untuk menghormati orang lain, siapa juga dia, entah direktur atau tukang sampah ". 

Si Wanita tertunduk malu, tanpa ada berani melihat si kakek. Kakek itu yaitu Bob Sadino, yang kedudukannya yaitu Presiden Direktur di perusahaan itu. 

Sesudah membaca cerita itu, sebagian account facebook turut memberi komentar sinyal sepakat, seperti Rizky Rembet yang menulis " Mantapp.. Cerita yg sangatlah memberikan inspirasi... " 

Seirama, Lucky Dolken Adipati juga menyebutkan, " Misal teladan yg baik.. Pak bob sadino " serta Can Tim dengan komentarnya, " Salut buat Alm Bob Sadino.. bersahaja, simpel, serta tidak jumawa meskipun hidupnya berlimpah, terus berikan misal untuk seluruhnya.. sekali lagi salut.. " 

Tetapi banyak juga yang menyangsikan cerita itu, seperti yang diutarakan oleh Yuli Andria, " ceritanya sech bagus.... walaupun agak sedikit janggal tp ada satu lagi pesan utama di ceritanya yg butuh di beritahu....... janganlah buang sampah asal-asalan...... " 

Begitu juga dengan Tay Cia Yunk yang menyampaikan, " Tidak masuk akal ceritanya masak ingin lamar kerja bawa anak " 

Pelajaran utama dari narasi ini 
Lepas dari pro serta kontra itu, satu hal pasti yang dapat di ambil pelajaran utama yaitu hargailah tiap-tiap orang yang anda jumpai, walau tampilan mereka biasa-biasa saja. 

Tampilan seorang belum pasti, bahkan juga seringkali tidak melukiskan kedudukan sosialnya. Janganlah pernah mengejek orang yang keadaan keuangannya dibawah anda, lantaran satu waktu orang itu mungkin ada diatas anda. 

Tiap-tiap orang layak untuk dihargai, lepas dari kedudukan, suku, agama serta keadaan keuangannya. Mudah-mudahan artikel ini dapat memberikan inspirasi anda jadi manusia yang tambah baik lagi. 

Ini Argumen Mengapa Om Bob Sadino Sukai Bercelana Pendek 
Bob Sadino atau akrab di panggil Om Bob, saat ini sudah tidak ada. Pria kelahiran, Kamis, 9 Maret 1939 itu wafat dunia, Senin, 19 Januari 2015. 

Semasa hidupnya, Om Bob yaitu seseorang entrepreneur berhasil asal Indonesia yang melakukan bisnis di bagian pangan serta peternakan. Ia yaitu yang memiliki dari jaringan usaha Kemfood serta Kemchick.

Dalam banyak peluang, ia sering tampak enjoy dengan kenakan baju lengan pendek serta celana pendek sebagai ciri khasnya sehari-hari. Kenapa bercelana pendek? Om Bob sering beralasan, “untung masih tetap gunakan celana. ” 

Dalam suatu peluang terlibat perbincangan dengan harian Kompas yang menulis perihal tempat tinggalnya serta dipublikasikan pada Minggu, 28 Maret 2010, Bob bercerita, pada tahun 1980-an, ia terus menggunakan celana pendek waktu terima kunjungan Presiden Soeharto ke kebunnya yang saat ini jadi tempat tinggalnya. 

”Bagi saya, baju yaitu kepribadian. Masalah tudingan bahwa celana pendek lambang tidak menghormati orang lain, itu sekali lagi hanya mindset orang umumnya. Saya pernah diusir dari Gedung DPR lantaran semata kenakan celana pendek. " 

 " Saya dituntut menggunakan celana panjang bila ingin masuk ke gedung rakyat itu. Oke, saya ingin ajukan pertanyaan. Tambah baik mana, celana pendek namun dibeli dengan duit sendiri atau celana panjang namun dibayar dengan duit rakyat? Ha-ha-ha, ” kata Om Bob. 

Ditulis dari wikipedia, Bob Sadino lahir dengan nama Bambang Mustari Sadino dari suatu keluarga yang hidup berkecukupan. Ia yaitu anak bungsu dari lima bersaudara. 
Pada saat orang tuanya wafat, Om Bob yang saat itu berusia 19 tahun mewarisi semua harta kekayaan keluarganya lantaran saudara kandungnya yang lain telah dikira hidup mapan. 

Om Bob lalu menggunakan beberapa hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia berkunjung di Belanda serta menetap sepanjang lebih kurang 9 tahun. 

Disana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam serta di Hamburg, Jerman. Saat tinggal di Belanda itu, Bob bersua dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed. 

Pada tahun 1967, Bob serta keluarga kembali pada Indonesia. Ia membawa dan 2 Mercedes kepunyaannya, buatan tahun 1960-an. Satu diantaranya ia jual untuk beli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sesaat yang lain terus ia taruh. 

Sesudah sebagian lama tinggal serta hidup di Indonesia, Om Bob mengambil keputusan untuk keluar dari pekerjaannya lantaran ia mempunyai kemauan untuk bekerja dengan cara mandiri. Pekerjaan pertama yang dijalani Om Bob sesudah keluar dari perusahaan yaitu menyewakan mobil Mercedes yang ia punyai, ia sendiri sebagai sopirnya. 

Tetapi sayang, satu saat ia memperoleh kecelakaan yang menyebabkan mobilnya rusak kronis. Lantaran tidak mempunyai duit untuk memperbaikinya, Om Bob berpindah pekerjaan jadi kuli bangunan dengan gaji harian Rp. 100. 

Satu hari, seseorang rekan merekomendasikan Om Bob pelihara serta melakukan bisnis telur ayam negeri untuk melawan depresi yang dirasakannya. 

Om Bob tertarik serta mulai meningkatkan usaha peternakan ayam. Saat itu, di Indonesia, ayam kampung masih tetap menguasai pasar. 
Om Bob-lah yang pertama kalinya mengenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob jual telur-telurnya dari pintu ke pintu. 

Saat itu, telur ayam negeri belum popular di Indonesia hingga barang dagangannya itu cuma dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, dan sebagian orang Indonesia yang pernah bekerja diluar negeri. 

Tetapi bersamaan berjalannya saat, telur ayam negeri mulai di kenal hingga usaha Om Bob makin berkembang. 

Om Bob lalu meneruskan usahanya dengan berjualan daging ayam. Terkecuali mengenalkan telur ayam negeri, ia juga adalah orang pertama yang memakai perladangan sayur system hidroponik di Indonesia. 

Catatan awal tahun 1985 mengatakan, rata-rata per bulan perusahaan Om Bob jual 40-50 ton daging fresh, 60-70 ton daging olahan, serta sayuran fresh 100 ton.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar