Alasan Besar Jokowi Marah di Pelabuhan Tanjung Priok


JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan atas kemarahannya di Pelabuhan Tanjung Priok sekian waktu lalu berkenaan masih tetap lamanya saat bongkar-muat atau dwelling time. Kemarahan ini memanglah bikin Jokowi bakal mencopot petinggi berkenaan. 

 " Saat saya geram di Pelabuhan Tanjung Priok, bln. lantas, saya katakan tolong dwelling time segini. Saya tidak minta seperti Singapura, namun ya dibawah lima hari. Saya berikan sorenya bakal ke Pelabuhan Tanjung Priok, " kata Jokowi memulai ceritanya, di JCC, Jakarta, Kamis (9/7/2015). 

Jokowi memberikan, kemarahan ini diawali lantaran di ruangan monitoring untuk service ekspor-impor tak ada monitor. Menurut Jokowi, saat sebelum dianya berkunjung ke satu tempat, telah meminta tim untuk lihat situasinya. 

 " Lantas saya diperlihatkan monitor, ini melayani eksportir-importir, namun saya ketahui, monitor itu pada awal mulanya tidak ada. Kan saya bila ingin pergi, teliti dahulu. Geram besarnya di situ. Lantas geram ke-2, saat saya ajukan pertanyaan lembaga mana yang buat lama. Ini telah ajukan pertanyaan lima kali, namun tidak dijawab-jawab, " jelas Jokowi. 

Walau sebenarnya, dianya telah memiliki pengalaman dalam soal di pelabuhan yaitu sepanjang 28 th.. Jokowi juga mengatakan seluruhnya dokumen yang perlu disiapkan saat sebelum lakukan ekspor-impor di pelabuhan, seperti invoice, dokumen fee, tracking truck, serta lain sebagainya. 

 " Telah seluruhnya saya ketahui. Namun, lembaga mana yang lambat. Tak dijawab, kan jawab saja, apakah itu di Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, saya ingin perbaikin, " terangnya. 

Tetapi lantaran tak memperoleh jawaban yang diharapkannya, Jokowi bakal mencopot petinggi itu. 

 " Saya juga bakal copot, menunggu-menunggu untuk pertandingan antarnegara. Demikian kita tidak kompetitif, kita hilang, kalah dengan negara lain. Masak dwelling time ada yang 30 hari, ada yang tiga hari mengapa dapat cepat. Namun kan ada standard berapakah hari. Kan ada lima hari. Th. depan empat hari, " tuturnya. 

Pasalnya, Jokowi temukan hitung-hitungan yang boros dalam kesibukan di pelabuhan meraih Rp740 triliun. 

'Hitung-hitungan kita pelabuhan boros Rp740 triliun. Itu barang besar. Boros itu. Mesti dikerjakan. Ada angka-angkanya, mengapa saya kesana, " tukasnya. 

 (rzy)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar