Bapak Si Penjual Ginjal Disuruh Menyingkir waktu Jokowi Lewat

Dia bercerita waktu itu tak ada satupun orang-orang menghiraukan dianya. 

by. Pebriansyah Ariefana, Dwi Bowo Raharjo : 01 Aug 2015 | 06 : 20 

Nada. com - Seseorang bapak yang jual ginjal untuk pendidikan anaknya, Heri Akhmad Rivai (55) pernah disuruh menyingkir waktu Presiden Joko Widodo melintas di dekatnya. Waktu itu Heri ada di lokasi Bundaran Hotel Indonesia. 

Dia bercerita waktu itu tak ada satupun orang-orang menghiraukan dianya. Bahkan juga tak ada yang ajukan pertanyaan. 

 " Saya lagi keling-keliling (di Bundaran HI) telah ada larangan Ayah Presiden ingin melalui, selalu saya geser ke depan kantor polisi berdiri, " cerita Heri pada nada. com di Lokasi Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (31/7/2015) malam. 

Bahkan juga tindakan jual ginjal diriny itu tak dihiraukan oleh pihak polisi yang tengah bertugas disana. " Ada polisi walau sebenarnya, tahu saya disini. Namun tidak ada yang perduli. Ingindara motor ada, hanya motor saja tadi satu orang, " katanya. 

Heri mau jual ginjalnya karena untuk membiayai anaknya yang tengah kuliah semester 5 bernama Dindi Intan Pertiwi. Intan berkuliah di Kampus Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah. 

Bila hingga tanggal 6 Agustus 2015 dianya tak dapat membayar duit semester 5, jadi anak keduanya itu terancam cuti atau tak dapat ikuti kuliah sesaat. Keseluruhan cost yang perlu dibayar Rp3 juta. Heri tinggal di Tasikmalaya, Kampung Mekarsari RT 001/002, Desa Singasari, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. 

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.