Petinju asal Fhilipina, Manny Pacquiao (kaus merah) berbarengan istri serta tiba di Kota Semarang, Rabu (8/7/2015).
Penundaan eksekusi hukuman mati salah satu warga negara Filipina, Mary Jane Veloso, memperoleh animo dari tokoh Filipina, Manny Pacquiao. Petinju dunia asal Filipina itu mau mengatakan terima kasih yang setinggi-tingginya pada Indonesia serta Presiden Joko Widodo.
" Saya mau mengatakan terima kasih pada Presiden Indonesia, " kata pria yang di panggil Pacman ini di Semarang, Rabu (8/7/2015).
Pacman menyampaikan, penundaan eksekusi Mary Jane dalam gelombang step II pada April 2015 lantas berimplikasi pada beberapa hal, terlebih keberlangsungan jalinan dua negara. Karenanya, bila dia di beri peluang bersua Presiden Jokowi, dia bakal mengatakan terima kasih.
Titip pesan
Waktu shooting atau pengambilan gambar di Semarang, Pacman pernah bersua dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tengah lakukan kunjungan kerja di pabrik jamu Sido Nampak di Kabupaten Semarang (baca : Petinju Manny Pacquiao " Shooting " Iklan Jamu di Semarang).
Awal mulanya, keduanya tak dijadwalkan bersua. Tetapi, lantaran kebetulan ada dalam satu tempat pabrik, Pacman serta Ganjar pada akhirnya bersua.
Ganjar menyempatkan diri menjumpai sang petinju. Mereka lalu berbincang-bincang sesaat. Pembicaraan keduanya lebih kurang jalan lima menit saat sebelum disudahi dengan foto berbarengan.
Dalam peluang itu juga, Pacman menitipkan pesan terima kasih untuk di sampaikan pada Jokowi atas penundaan eksekusi mati Mary Jane.
" Terima kasih untuk Indonesia, berikan ke Presiden, " lebih Pacman.
Eksekusi Mary Jane dipending lantaran masih tetap ada sistem hukum yang jalan di negaranya. Mary Jane masih tetap diperlukan oleh pengadilan setempat untuk memberi info. Mary Jane pada awal mulanya divonis mati lantaran dapat dibuktikan menyelundupkan heroin seberat 2, 6 kg ke lokasi pabean Indonesia lewat Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, th. 2011.
0 komentar:
Posting Komentar