Lebih Baik Polisi Dilatih Anti Suap dan Mengayomi Rakyat


Umum media sosial memberi komentar wacana Polisi dilatih ber­tempur oleh Kopassus. Tweeps mengharapkan, kekompakan Polisi serta TNI lebih erat dengan kursus berbarengan. 

Melalui jejaring sosial Twitter, Facebook, serta Kaskus, beberapa ratus netizen mengungkapkan gagasannya. Sebagian netizen sepakat, dengan argumen untuk tingkatkan ke­mampuan anggota Brigade Mobil (Brimob). Tetapi, sebagian meno­laknya. 

Account @prabowoarif00 misal­nya, mengkritik langkah Kapolri Badrodin Haiti kirim surat kepa­da Panglima TNI berkenaan keinginan kursus Raider untuk Brimob oleh Kopassus. " Janganlah deh. Bahaya nanti bila berlangsung keributan antar aparat keamanan, " kicaunya. 

Account @fpanindra keberatan den­gan gagasan Kapolri melatih Brimob jadi pasukan berkualifikasi Raider. Menurut dia, Brimob tak perlu dilatih dengan cara militer, karena Brimob aparat sipil. " Gile saja bila dijadiin tentara, " kicaunya. 

Account @haji78_haji merekomendasikan pimpinan Polri serta TNI tak meng­gabungkan aparat sipil serta militer dalam satu pelatihan pendidikan. " Apa untung ruginya? " tanyanya. 

Account @paTogarMiox menegas­kan, latihan Raider cuma pas diperuntukan untuk anggota TNI. Tetapi, tuturnya, tak pas buat Polisi yang bertugas menegakkan hukum sipil. " Fungsinya kan terang beda banget. Ini Kapolri bagaimana sih, " cuitnya. 

Account @set140 mengharapkan, Brimob terus menjaga perannya juga sebagai polisi sipil, bukanlah militer. " Brimob semestinya memakai langkah cara sipil dalam melakukan tindakan, " ingatnya. 

Account @jakasep menilainya, kemam­puan Brimob saat ini telah baik. Tak kalah dalam soal memakai senjata dibanding TNI. " Bila ingin polisi itu dilatih mengayomi rakyat, dilatih anti suap korupsi, nepotisme serta tegakkan hukum seadil-adilnya, " sarannya. 

Account @saptoseven katakan, cuma buang-buang biaya serta tenaga bila anggota Brimob dilatih TNI. Karena, pengetahuan kursus militer akan tidak banyak bermanfaat hadapi orang-orang. 

 " Saat ini tidak ada perang. Yang utama tuh Brimob serta TNI damai, " imbaunya.  

Demikian sebaliknya, account @wytt399 me­muji langkah Kapolri meminta TNI melatih Brimob. Dia mengira, Polri mau tingkatkan kwalitas ang­gota Brimob untuk merampungkan suatu masalah. " Kapolri pasti ada argumen kuat dibalik plan itu, " dukungnya. 

Account @antodaryanto mensupport wacana Brimob dilatih Kopassus bila maksudnya adalah untuk meningkat­kan kekuatan fisik serta mental. " Juga bagus bila untuk persaha­batan yang lebih erat pada aparat kita, " belanya. 

Account @tafiaro beranggapan, mung­kin Brimob terasa butuh memperoleh latihan tempur lantaran dalam aksinya untuk menguber gerombolan tero­ris maupun separatis mereka kerap memperoleh perlawanan keras. " Bila maksudnya adalah untuk menangkap teroris bagus saja, " kicaunya. 

Account @atr. 009 merekomendasikan, Brimob meminta pertolongan TNI saja saat menjumpai kesusahan waktu men­jalankan pekerjaan menumpas pelaku kriminalitas. " Agar mudah bila perlu pertolongan Raider, Polri tinggal katakan ke TNI, nanti juga dibantu dengan ikhlas, " celotehnya. 

Wakil Ketua Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mulai bicara masalah keinginan Brimob yang mau dilatih jadi prajurit elite infan­teri TNI AD. Dia melihat baik hal itu.  

 " Bila untuk sama-sama melakukan perbaikan itu bagus, sama-sama menguatkan in­stansi serta SDM positif-positif saja. Jadi menurut saya tidak ada kelirunya, mungkin saja dikesempatan lain dari TNI dapat kerjakan pelati­han keamanan. Bertukar seperti itu kursus atau dilatih saya sangka boleh-boleh saja, " tuturnya. 

Selanjutnya politikus PPP itu mengharapkan umum tidak butuh cemas terlalu berlebih. Menurut dia, sekalipun mempunyai skill militer, bila berhada­pan segera dengan orang-orang, polisi tak bisa terlalu berlebih lantaran dipayungi undang-undang. 

 " Buat tingkatkan kekuatan memberantas teroris itu bagus. Umpamanya dalam masalah Poso, Brimob mungkin saja kesusahan keluar masuk rimba. Sesudah dilatih TNI diharap mereka lebih cekatan, " tuturnya. 

Syaifullah menilainya, latihan Raider pasti akan berikan banyak keun­tungan untuk Brimob juga sebagai unit penindak, atau unit reaksi cepat di Korps Bhayangkara. 

Menurut dia, pelatihan Raider ber­barengan dapat juga berguna untuk mendekatkan dua kesatuan. Dengan hal itu, bentrok pada Polri dan TNI bisa dijauhi lan­taran pernah ikuti pendidikan ber­barengan. 

Cuma saja, Syaifullah meng­harapkan, latihan militer tidak merta buat Polri jumawa dan menyetara­kan diri dengan TNI. Karena, menu­rut dia, Brimob yaitu sipil yang terlatih. Diluar itu, polisi yaitu unit penegak hukum. 

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pada awal mulanya menyurati Panglima TNI ditembuskan ke KSAD, Irwasum Polri serta deretan pejabat Polri bernomor B/3303/VII/2015 tentang permintaan mengikut­sertakan personel Korps Brimob Polri dalam diklat Raider TNI AD di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, th. biaya 2015-2016. ***
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar