JAKARTA - Pasca geram-marah digelaran Jakarta Book & Education Fair (JBEF), Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui tengah memperhitungkan pilihan untuk bekerja bersama dengan toko buku.
Pasalnya, di acara yang dihelat oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) di parkir timur, Plaza Senayan itu, harapan potongan harga buku untuk pemegang Kartu Jakarta Pandai (KJP) urung berlangsung.
" Saya tidak tahu (JBEF itu tander apa bukanlah), itu bukanlah kita, kan tahunan IKAPI. Saya pikir bila penerbit tak melalui distributor, tak melalui toko, jadi dapat kasih potongan harga, " tutur Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (28/7/2015).
Suami Veronica Tan itu kembali mengungkap kekecewaannya atas harga buku yang di tawarkan di pameran IKAPI itu. Terutama penetapan harga tersebut di luar rutinitas pameran biasanya.
" Hukumnya itu orang buat pameran harga barangnya lebih murah serta banyak hadiah. Ini IKAPI, bukanlah jadi lebih murah Rp5 ribu malah kemahalan Rp5 ribu, " sambungnya.
Bekas Bupati Belitung Timur itu memberikan, sampai kini ada oknum guru yang berjualan buku di sekolah. Tetapi, mereka meminta komisi sampai 20 %. Oleh karenanya, dia inginkan ada hubungan kerja dengan pedagang buku supaya potongan itu bisa di nikmati beberapa pelajar.
" Nah, bila guru berdagang buku, komisi (potongan) itu tak diberi ke siswa. Jadi saya mau potong paling saya akan minta Bank DKI hubungan kerja dengan Gramedia, " paparnya.
Dalam hubungan kerja itu, ia mau tawarkan kemungkinan pemegang KJP memperoleh potongan harga 10 %. Walau sekian, pesimis hal semacam itu dapat dikerjakan karena Gramedia bukanlah pabrik buku.
" Dapat tak pemegang KJP ini bisa potongan harga 10 % umpamanya. Namun Gramedia kan tak segera pabrik, jadi dapat mahal juga harga nya, " ujarnya.
(sus)
0 komentar:
Posting Komentar