Ini Pengakuan Agus, Pembunuh Bocah Dalam Kardus


JAKARTA, Agus (39), pembunuh PNF (9), bocah yang tewas dalam kardus, menguraikan narasi waktu momen pembunuhan pada Jumat (2/10/2015) lantas. Dari penuturannya, Agus menyampaikan, dia memanggil PNF waktu baru buka warungnya pada Jumat pagi. 

 " Jumat pagi saya buka warung. Saya duduk, selalu saya panggil, " kata Agus dalam video waktu diwawancarai Direktur Reserse Kriminil Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti sekian waktu lalu. 

Agus meneruskan, ia memanggil PNF untuk masuk ke bedengnya. Tidak berselang lama, PNF juga di ajak masuk ke kamar. " Baru pertama dia masuk. Saya tutup pintu selalu segera saya sekap, " kata Agus. 

Waktu disekap, PNF berteriak. Agus cemas serta segera melepas kaus kaki dari sepatu PNF. " Saya sekap gunakan kaus kaki dia agar tidak teriak. Saya ikat gunakan kabel casan mulutnya sama kaus kaki. Saya tidak tau kaus kaki kiri atau kanan, " kata Agus. 

Agus mengakui tidak lakukan penetrasi pada PNF. Paling akhir, dia menyumpal mulut PNF dengan kaus kaki. 

Agus juga menceritakan bahwa dia buang mayat PNF dengan memakai sepeda. " Sepeda saya siapkan. Saya angkat kardus dari kamar saya, simpan di depan sepeda. Cocok maghrib, saya jalan, " kata Agus. 

Ia lalu menuju Jalan Teman dekat, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, tempat dimana PNF dibuang dalam kardus. " Saya hingga (Jalan) Teman dekat, saya buang di situ, " kata Agus. 

Agus (39) yang sudah diputuskan juga sebagai tersangka pembunuh PNF (9), bocah dalam kardus, dijerat Pasal 338 serta Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana perihal Pembunuhan serta Pembunuhan Merencanakan. Pengumpulan bukti untuk penetapan Agus juga sebagai tersangka lewat cara scientific investigation serta kajian ilmiah perihal perangai seseorang paedofil. 

Sesudah pernah di check juga sebagai saksi masalah pembunuhan PNF, polisi yakini kepribadian serta tanda-tanda yang ada pada Agus sama juga dengan profil seseorang paedofil. Dari sana, polisi mulai memahami Agus serta pada akhirnya di ketahui Agus memanglah memerkosa serta lalu membunuh PNF. 

Masalah PNF bermula dari penemuan suatu mayat didalam kardus, tepatnya di Jalan Teman dekat, Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat. Awalannya, saksi mata berprasangka buruk dengan suatu kardus yang dibuang di tepi jalan. 

Terakhir di ketahui, isi kardus itu yaitu seseorang bocah wanita yang diikat serta diplakban dengan keadaan mengenaskan supaya dapat muat di kardus.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar