MINA, Inne Badriani Erawati, seseorang nenek berumur 74 th. asal Cimahi, Jawa Barat, mengaku mujur dapat melalui kepadatan jemaah yang melempar jumrah di mina. Ia lihat beberapa orang jatuh kecapaian serta pingsan dikarenakan berdesakan.
Sulit payah pulang ke tenda. Di jalan ada saja orang yang jatuh kecapaian, atau pingsan. Mungkin saja terjepit juga, tetapi belum berlangsung kecelakaan itu, " kata Erawati seperti dilaporkan BBC Indonesia, Kamis (24/9/2015).
Berbarengan rombongannya, Erawati pergi melempar jumrah sejak mulai subuh. Suasananya belum padat oleh orang.
Setelah melempar jumrah, ya tunailah rukun haji. Berbarengan sesama jemaah serombongan, seputar jam sembilan pagi itu, kami mengambil keputusan pulang saja ke tenda lantaran telah sangatlah padat, berdesakan, " papar dia.
Sempat saya saksikan, ada orang Indonesia dirawat dokter di tepi jalan, juga seseorang Arab, " kata dia lagi.
Musibah terinjak-injaknya jemaah haji di Mina dilaporkan berlangsung seputar jam 07. 30 saat Arab Saudi. Waktu itu ada rombongan yang tiba-tiba berhenti di jalan. Mereka didesak rombongan lain dari belakang.
Disebabkan berdesakan, lautan jemaah haji terjatuh serta terinjak-injak. Kian lebih 700 orang dilaporkan tewas, termasuk juga tiga orang jemah haji asal Indonesia.
Diawal mulanya, Panitia Penyelenggara Beribadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi telah keluarkan larangan pada jemah asal Indonesia tidak untuk melontar jumrah aqabah pada jam 08. 00 sampai 10. 00 saat setempat pada 10 Dzulhijjah saat Arab Saudi atau Kamis (24/9/2015) saat Indonesia.
Telah diprediksikan, di rentang saat itu yaitu waktu paling padat oleh jemaah haji dari beragam negara melempar jumrah.
Erawati belum tahu yang dapat dikerjakan setelah itu dikarenakan belum memperoleh instruksi atau pemberitahuan apa pun dari pimpinan rombongan.
" Ya, kami menanti saja dahulu, disini, " tutur Erawati.
0 komentar:
Posting Komentar