![]() |
Presiden Joko Widodo mulai bicara berkenaan besarnya utang luar negeri pemerintah Indonesia. Menurut Jokowi sapaan akrabnya, utang Indonesia masih tetap aman lantaran dipakai untuk hal yang produktif. Jokowi seakan tak takut menaikkan utang negara.
" Pendanaan kita itu untuk investasi yang tingkatkan produktivitas. Bukanlah utang untuk konsumtif. Bukanlah utang untuk subsidi BBM. Kita telah kalkulasi faedah yg bakal jauh diatas bunga utang serta biaya pendanaan, " ucap Jokowi di acara ISEI di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (9/7).
Menurut Jokowi, utang Indonesia untuk periode panjang bakal dipakai untuk mendorong infrastruktur yang sampai sekarang ini masih tetap jelek. Buruknya infrastruktur jadi penghalang perkembangan ekonomi sampai kini.
" Infrastruktur jadi salah satu kendala paling utama untuk mendorong mesin perkembangan baru. Distribusi logistik lewat laut paling murah hingga pembangunan difokuskan pada laut. Pembangunan di Kuala Tanjung, di Makassar, telah diawali. Sebentar lagi di Sorong. Lalu bakal di buat 24 pelabuhan di Tanah Air, ' tuturnya.
Jokowi juga optimis, pembiayaan dengan utang bakal mendorong perkembangan ekonomi. " Bekas th. stimulus bakal mendorong perkembangan 0, 1 -0, 3 %. 2016 stimulus ekonomi mendorong 0, 5-1 %, " tutupnya.
Pada awal mulanya Pemerintah Jepang lewat Japan Bank for International Cooperation (JBIC) tawarkan utang untuk pembiayaan proyek infrastruktur Indonesia. Tawaran itu di sampaikan segera pada Wakil Presiden Juiceuf Kalla di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (7/7).
Menteri Rencana Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago yang ikut mengikuti pertemuan pada perwakilan JBIC dengan Wapres Juiceuf Kalla memaparkan, tawaran utang itu untuk proyek infrastruktur.
" Mereka tawarkan support pembiayaan, skema pembiayaan. Mereka menawarkan dengan pilihan pilihan, skema. Terdapat beberapa, ada paket besar, periode panjang, " kata Andrinof.
Tetapi, kata dia, pemerintah tidak mau cepat-cepat. Perbincangan itu masih tetap step awal. Walau Andrinof tidak menyebutkan besaran utang yang di tawarkan, Wapres Juiceuf Kalla disebut-sebut bakal memperhitungkan tawaran itu.
" Pak Wapres jawab bakal memperhitungkan, bakal membahas. Belum sebut nilai, " katanya.
Info saja, per April 2015, utang luar negeri Indonesia terdaftar sebesar USD 299, 84 miliar atau setara dengan Rp 4. 003 triliun (kurs hari ini). Angka utang ini naik dari bln. pada awal mulanya yang cuma USD 298, 06 miliar.
Akan tetapi, angka utang per April 2015 ini turun bila dibanding posisi awal th., dimana utang luar negeri Indonesia pada Januari 2015 meraih USD 300, 17 miliar.
Ditulis dari data resmi Bank Indonesia, utang luar negeri sebesar USD 299, 84 miliar ini terbagi dalam utang pemerintah berbarengan Bank Indonesia dan swasta. Jumlah utang pemerintah per April 2015 terdaftar sebesar USD 127, 95 miliar serta Bank Indonesia terdaftar 4, 9 miliar. Hingga, keseluruhan utang pemerintah serta Bank Indonesia yaitu USD 132, 86 miliar atau setara dengan Rp 1. 759 triliun. Angka ini naik tidak tebal dari bln. pada awal mulanya yang cuma USD 132, 75 miliar.
Sedang utang luar negeri swasta terdaftar sebesar USD 166, 98 miliar. Angka ini naik dari bln. pada awal mulanya yang cuma USD 165, 30 miliar.

0 komentar:
Posting Komentar