JAKARTA,, Ketua Tim Berdiri sendiri Syafii Maarif menekan Presiden Joko Widodo untuk selekasnya berlaku atas kisruh pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Kepolisian RI. Syafii menilainya, sekarang ini posisi Jokowi tengah terjepit.
Tetapi, dia mengharapkan supaya Jokowi mempunyai nyali yang kuat untuk memutuskan sesuai sama masukan orang-orang.
" Masalahnya, kita seluruhnya ajukan pertanyaan juga (argumen Presiden belum juga berlaku). Saya rasa memanglah yang telah diduga, dia memperoleh desakan dari semua penjuru. Jadi, dia terjepit. Semoga bakal muncul nyali yang kuat, " kata Syafii waktu dihubungi, Kamis (12/2/2015).
Didalam pertemuan paling akhir, Syafii mengakui Jokowi tak bicara apapun masalah desakan yang diterimanya. Tetapi, dari bhs badan, Syafii yakini Presiden tengah tertekan.
Pada awal mulanya, Syafii pernah menyebutkan desakan itu datang dari partai politik koalisi yang merongrong Jokowi untuk selekasnya melantik Komjen Budi Gunawan juga sebagai kepala Polri walau telah diputuskan juga sebagai tersangka dalam masalah sangkaan gratifikasi serta suap.
Sesudah berhari-hari selesai pertemuan itu, Syafii menyampaikan, Tim Berdiri sendiri belum bersua lagi dengan Presiden. Tetapi, dia menilainya, Presiden Jokowi sesungguhnya telah mempunyai info yang cukup yang dibutuhkannya.
" Saat ini waktunya melakukan tindakan! " kata dia.
Bekas Ketua Umum PP Muhammadiyah itu yakini, walau saat ini dalam desakan yang besar, Jokowi bakal terus ikuti apa yang disuarakan orang-orang. Bila tak, keyakinan rakyat pada Jokowi yang barusan menjabat tiga bln. bakal segera turun.
" Kami kasihan dia bisa desakan disana-sini, " kata dia.
Selanjutnya, pria yang akrab disapa " Buya " ini mengakui telah berkomunikasi dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk bicara masalah enam nama calon kepala Polri yang diserahkan instansi itu.
Syafii cuma merekomendasikan supaya Kompolnas bukan sekedar lihat dari segi senioritas, namun juga dipandang dari yang paling sedikit masalahnya.
" Cobalah di cari di samping pikirkan aspek senioritas, mencari juga yang paling sedikit masalahnya. Jadi, dipandang juga rekam jejaknya, saksikan rekeningnya. PPATK bakal berikanlah data kok, " anjuran Syafii.
Presiden berjanji bakal bikin ketentuan berkenaan kisruh pencalonan kepala Polri pada minggu ini. Tetapi, sampai Kamis (11/2/2015), belum ada sikap apapun yang ditetapkan Presiden.
Seluruhnya pertimbangan telah di sampaikan pada Presiden, dari mulai Tim Berdiri sendiri, Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Kompolnas, pimpinan DPR, Presiden ketiga RI BJ Habibie, sampai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
0 komentar:
Posting Komentar