![]() |
Saat kebanyakan orang di perkotaan sangatlah memerlukan listrik, wanita ini malah menghindarinya. Jackie Lindsey (50) mengakui mempunyai alergi pada listrik, gelombang wi-fi, sampai tanda hp.
Lindsey menyampaikan, ia dapat alami serangan syok anafilaksis bila ada wi-fi ataupun sinyak hp di sekitarnya. Keadaan ini di kenal dengan hipersensitivitas elektromagnetik atau Electromagnetic Hypersensitivity (EHS).
Awalnya Lindsey melakukan kehidupan normal dengan memakai listrik seperti beberapa orang biasanya. Tetapi, seputar 8 th. lantas kepalanya mendadak kerap merasa pusing, matanya perih, serta mati rasa di bagian tangan. Tidak ada penjelasan medis kenapa hal semacam itu dapat berlangsung padanya.
Lindsey selalu mencari tahu serta ia meyakini alami EHS seperti yang pernah dihadapi oleh orang lain. Untuk hindari wifi sampai tanda hp, Lindsey sangat terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya serta saat ini tinggal di pedesaan di Wimborne, Dorset. Ia senantiasa membawa electromagnetic field (EMF), yakni alat untuk mengukur arus magnetik di hawa.
Kehidupan yang sulit
Dirumah barunya, Lindsey seperti terisolasi. Ia cuma memakai lilin juga sebagai penerangan pada malam hari. Betul-betul tidak ada listrik di tempat tinggalnya. Umpamanya, untuk memperoleh air panas umumnya Lindsey cuma cukup mengambilnya dari dispenser. Saat ini ia mesti memasak air terlebih dulu memakai kompor gas.
Kesusahan yang dihadapi Lindsey juga berlangsung saat ia mesti penuhi keperluan hidupnya. Untuk pergi berbelanja ke luar rumah, ia mesti kenakan pakaian yang menutupi semua badannya dari kepala sampai kaki, supaya tak terpapar gelombang elektromagnetik.
dok. dailymail. co. uk
Wanita ini alami 'alergi' pada listrik atau umum di kenal dengan keadaan electromagnetic hypersensitivity (EHS).
Sayangnya, beberapa orang yang tidak mengerti keadaan Lindsey hingga ia dikira orang yang mempunyai masalah jiwa. Dengan baju serba tertutup itu, Lindsey kerap diejek juga sebagai peternak lebah yang hilang ingatan. Beberapa orang lihat Lindsey dengan aneh. Bahkan juga banyak yang menjauh lantaran takut Lindsey menularkan satu penyakit.
" Banyak pasien ini kehilangan rekan serta keluarganya. Mereka tidak bisa mengertinya serta memikirkan orang itu sudah hilang ingatan. " Saya sudah kehilangan semuanya dalam kehidupan yang bikin Anda terasa juga sebagai manusia, ” tutur Lindsey.
Wanita memiliki rambut putih ini terasa hidupnya sangatlah beralih. Ia tidak lagi dapat pergi liburan ke banyak tempat. Waktu Natal tiba, Lindsey bahkan juga tidak dapat berhimpun dengan keluarganya.
" Saya rindu kehidupan normal, saya rindu dapat berkunjung ke rekan-rekan serta saat Natal, " kenang Lindsey.
Seseorang pengurus yayasan ES di Inggris yang sering menolong beberapa orang yang peka pada listrik, Sarah Darce menyampaikan, keadaan EHS makin umum lantaran mulai banyak penderitanya. Keadaan ini memanglah belum disadari dengan cara medis oleh National Health Service (NHS) di Inggris, namun mulai banyak dokter yang mengerti bahwa EHS riil berlangsung. Menurut yayasan ES, 4 % dari populasi alami keadaan yang sama juga dengan Lindsey.
“Ada beragam tanda-tanda EHS, namun yang paling umum yaitu sakit kepala pada siang hari waktu memakai tehnologi, vertigo, susah tidur, intoleransi pencernaan, ruam serta detak jantung tak teratur, ” jelas Darce.
0 komentar:
Posting Komentar