SOLO - Dibekukannya Persatuan Sepakbola Semua Indonesia (PSSI) oleh Menpora Imam Nahrawi beresiko pada nasib beberapa pemain. Sebagian besar pemain yang menggantungkan hidupnya dari sepakbola sangat terpaksa mesti memutar otak.
Salah satu pemain yang saat ini banting setir yaitu Galih Sudaryono (28), bekas penjaga gawang Persija Jakarta. Ia yang tinggal di Randurejo, Ngrigo, Palur, Jaten, Karanganyar, saat ini berpindah pekerjaan jadi penyedia layanan odong-odong. Sehari-hari ia mesti berkeliling dari satu pasar ke pasar lain untuk memperoleh penyewa yang notabene yaitu anak-anak.
“Konflik pada PSSI serta Kemenpora belum usai, ya agar dapur terus ngebul selalu, saya ngurusi mainan odong-odong. Tak apa-apa sithik-sithik namun halal, ” kata Galih waktu didapati di sela-sela menanti odong-odongnya di pasar malam dekat tempat tinggalnya Ngringo, Palur, Jaten, Senin (27/7) sore.
Dikisahkan Galih yang pernah turut Timnas U-23, awalannya cukup canggung waktu melakukan pekerjaan barunya juga sebagai penyedia odong-odong. Tetapi untuk istri serta satu anaknya, ia juga saat ini telah punya kebiasaan.
“Awalnya itu memanglah canggung. Jadi cocok buka stan pertama di pasar malam di lapangan Sumberlawang, Sragen, odong-odong yang saya sewakan itu pas ada dibawah mistar gawang. Saya pernah mikir, dahulu itu saya dibawah gawang mengkalkulasi langkah untuk menangkap bola, namun saat ini saya mengkalkulasi putaran odong-odong, ” terang Galih.
Dia mengaku, pendapatan dari menyewakan odong-odong memanglah tak semakin besar dari waktu dianya melindungi penjaga gawang di beberapa club sepakbola. Terkecuali pernah jadi penjaga gawang di Persija th. 2011-2012, Galih paling akhir menguatkan kesebelasan Pusamania Borneo FC.
“Setelah PSSI dibekukan, jalinan kerja dengan Borneo FC juga disudahi. Namun waktu perselisihan pada PSSI serta Kemenpora itu, saya telah ancang-ancang untuk buka usaha. Serta pada akhirnya usaha penyewaan odong-odong ini yang saya tentukan untuk menyambung hidup, ” pungkas Galih.
0 komentar:
Posting Komentar