 |
Jakarta -Konsorsium Tubuh Usaha Punya Negara (BUMN) RI yang diketuai PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bakal menggandeng konsorsium BUMN Tiongkok yang diketuai oleh China Railway untuk pengembangan serta pembangunan kereta cepat atau high speed railway rute Jakarta-Bandung.
Sekarang ini, WIKA serta BUMN China tengah melakukan studi kelayakan atau feasibility study proyek kereta cepat. Searah dengan program studi, WIKA merencanakan mengusulkan permintaan suntikan modal ke pemerintah lewat Kementerian BUMN berbentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sejumlah Rp 3 triliun juga sebagai modal awal.
" Kita kemukakan PMN untuk pendanaan. Kita kemukakan Rp 3 triliun. Bertahap, mulai th. depan, " kata Corporate Secretary WIKA Suradi pada detikFinance, Selasa (14/7/2015).
Usulan PMN bakal diserahkan dengan cara bertahap pada th. selanjutnya. Tetapi WIKA belum dapat menyebutkan angka pasti penambahan PMN yang disuruh lantaran perseroan masih tetap menanti nilai proyek kereta cepat sesudah hasil studi kelayakan terbit. FS sendiri ditargetkan selesai pada Agustus 2015.
Juga sebagai deskripsi, kajian kereta cepat yang sudah di buat oleh Jepang lewat Japan International Corporation Agency (JICA) menyebutkan nilai kereta cepat rute Jakarta-Bandung sebesar Rp 50 triliun hingga Rp 60 triliun.
Terkecuali mengusulkan PMN, WIKA akan ajukan beroleh Ketentuan Presiden (Perpres) untuk penugasan juga sebagai basic hukum.
" Kita minta Perpres juga, " katanya.
Untuk mensupport prasyarat WIKA juga sebagai tubuh usaha perkeretaapian, Suradi menyebutkan perseroan bakal merubah Biaya Basic. Didalam Biaya Basic bakal dimasukkan peran WIKA juga sebagai tubuh usaha yang beroperasi di sektor kereta api lantaran sampai kini usaha WIKA beroperasi di sektor konstruksi.
" Tanggal 31 Juli bakal di gelar RUPSLB untuk pergantian perubahan Biaya Basic, spesial untuk perkeretaapian, " sebutnya.
(feb/ang)
0 komentar:
Posting Komentar