 |
Untuk Membaca Selanjutnya Klik Link Dibawah:
===========================================
Dalam suatu perjalanan seseorang bapak dengan puteranya, sebatang pohon kayu nan tinggi nyatanya jadi hal yang menarik buat mereka simak. Keduanya juga berhenti dibawah rindangnya pohon itu.
===========================================
Dalam suatu perjalanan seseorang bapak dengan puteranya, sebatang pohon kayu nan tinggi nyatanya jadi hal yang menarik buat mereka simak. Keduanya juga berhenti dibawah rindangnya pohon itu.
“Anakku, ” ucap sang bapak mendadak. Anak umur belasan th. ini juga memandang lekat ayahnya. Dengan sapaan seperti itu, sang anak memahami bila ayahnya bakal mengatakan suatu hal yang serius.
“Adakah pelajaran yang dapat kau berikan dari suatu pohon? ” lanjut sang bapak sembari tangan kanannya mencapai batang pohon di dekatnya.
“Menurutku, pohon mungkin saja tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air yang bersih dari kotoran, serta keseimbangan kesejukan hawa, ” jawab sang anak sembari matanya menunggu suatu kepastian.
“Bagus, ” jawab spontan sang bapak. “Tapi, ada hal-hal lain yang menarik untuk kita simak dari suatu pohon, ” lebih sang bapak sembari mendadak berwajah mendongak ke ujung dahan yang teratas.
“Perhatikan ujung pohon-pohon yang anda saksikan. Seluruhnya tegak lurus ke arah yang sama. Meskipun ia ada di tanah yang miring, pohon bakal memaksa dianya untuk terus lurus memandang sinar, ” terang sang bapak.
“Anakku, ” ucap sang bapak sembari mendadak tangan kanannya mencapai punggung puteranya. “Jadikan dirimu seperti pohon, walaupun situasi apapun, terus lurus ikuti sinar kebenaran, ” ungkap sang bapak demikian terkesan. **
Situasi tanah kehidupan yang kita pijak sekarang ini, terkadang tak ada pada hamparan luas nan datar. Senantiasa saja ada situasi tak seperti yang kita kehendaki. Ada tebing nan curam, ada tanjakan yang melelahkan, ada turunan landai yang melenakan, serta ada lubang-lubang yang nampak diluar sangkaan.
Pohon-pohon, seperti yang disampaikan sang bapak pada puteranya, senantiasa memposisikan diri pada kekokohan selalu untuk tegak lurus ikuti sumber sinar kebenaran. Meskipun ada di tebing ancaman, tanjakan kendala, turunan godaan, serta lubang jebakan.
“Jadikan dirimu seperti pohon, walaupun situasi apapun, terus lurus ikuti sinar kebenaran. ”
Teman dekat, Buat jadi dirimu seperti pohon, walaupun situasi apapun, terus lurus ikuti sinar kebenaran, ” Siapa saja Anda, bagaimanapun Anda, serta Dimana saja anda... tatap serta ikutilah sinar lurus kebenaran... lantaran apabila tak anda bakal tersesat dalam kegelapan. Serta Apabila terjebak dalam gelap, janganlah mengutuki kegelapan, namun nyalakan lah cayaha meskipun dengan Lilin...
0 komentar:
Posting Komentar