Uang palsu Rp 50. 000 serta Rp 100. 000 merajalela mendekati Lebaran


Waktu Ramadan serta mendekati Lebaran, keperluan orang-orang bertambah. Automatis perlu semakin banyak duit untuk menyiapkan hari kemenangan sesudah puasa satu bulan penuh. 

Untuk kelompok penjahat, peristiwa itu malah jadi ladang 'bisnisnya'. Banyak orang-orang memerlukan duit tunai, jadi arena pelaku kejahatan beraksi mengedarkan duit palsu. 

Pengamat Mata Duit Rully Nova menyebutkan, pemalsu duit paling suka mengedarkan duit dengan nominal besar, yakni Rp 50. 000 sampai Rp 100. 000. 

 " Yang kerap dipalsukan itu yang nilainya besar lantaran bakal tambah lebih irit. Bahan baku yang sama serta nilai yang besar pasti mempunyai keuntungan semakin besar. Namun Rp 50. 000 yang paling banyak, bila Rp 100. 000 mungkin saja ada namun tidak sering dipakai oleh orang-orang, " tutur Rully pada merdeka. com, Jakarta, Senin (22/6) tempo hari. 

Peredaran duit palsu dapat disebutkan musiman. Bukan sekedar mendekati Lebaran, duit palsu juga beredar banyak di dalam gempita agenda politik seperti Pemilu. Argumennya sama, waktu seperti itu rotasi duit di orang-orang dalam jumlah besar. 

Hal sama juga disampaikan Ketua Harian Yayasan Instansi Customer Indonesia (YLKI) Sudaryatmo. Menurut dia, pemalsu duit ini memanglah suka mencari peluang di peristiwa ramai. 

Data Bank Indonesia (BI) juga tunjukkan maraknya duit palsu di waktu peristiwa spesifik. " Ada musim-musim spesifik itu yang dimana peredaran duit palsu sangatlah marak, yakni lebaran serta Pilkada, " kata Sudaryatmo. 




Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs membetulkan bahwa pemalsu duit sering mencari celah mengedarkan duit palsu di waktu peristiwa ramai. Mengenai uang palsu yang kerap diketemukan bank sentral umumnya pecahan nominal besar. 

 " Yang kami dapatkan memanglah pecahannya duit Rp 50. 000 sampai Rp 100. 000, " kata Peter. 

BI berjanji bukan sekedar diam lihat maraknya duit palsu di market. Peter menyatakan bank sentral akan selalu memonitor dengan menggandeng semua pihak untuk kurangi peredaran duit palsu termasuk juga UKM serta kepolisian.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar