Moonshine, Minuman Keras Pencabut Beberapa ratus Nyawa di India


Satyavel Nagan Kawander (35 th.) pulang tanpa ada nyawa ke tempat tinggalnya di lokasi kumum Laxmi Nagar, Mumbai, India pada Senin (22/6). Kepulangannya disambut histeris seputar 200 orang yang berkerumun di seputar tempat tinggalnya. 

Kawander yaitu buruh harian yang meregang nyawa sesudah menenggak minuman keras oplosan (moonshine) ilegal. Ia meninggalkan seseorang istri serta tiga anak yang masih tetap kecil-kecil. 

Tidak jauh dari tempat tinggal Kawander, duka juga menyelimuti seseorang anak muda yang kehilangan ayahnya, juga lantaran keracunan Moonshine. Juga sebagai bentuk bela sungkawa, sang pemuda mencukur habis rambutnya ikuti kebiasaan Hindu. 

Seperti Kawander, banyak pria di lokasi pemukiman miskin nan kumuh di Mumbai yang bekerja juga sebagai buruh serabutan, seperti bersihkan selokan atau memisahkan sampah. Buruh sejenis ini cuma dibayar 50-100 rupee /hari atau seputar US$0, 78- US$1, 57. 

Menenggak minuman keras jadi rutinitas yang umum dikerjakan mereka untuk menangani desakan pekerjaan, yang saban hari punyai urusan dengan sampah atau kotoran manusia. 

 " Mereka mesti minum untuk singkirkan bau, untuk mematikan indera mereka, " tutur Uma Chandra Harijan, seakan membetulkan perilaku suaminya, pekerja kebersihan selokan yang tiap-tiap malam konsumsi Moonshine. 

Harijan yaitu ibu dua orang anak yang juga barusan ditinggal bapak, yang wafat lantaran keracunan Moonshine.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar