Berpuasa di bln. Ramadan th. ini jadi cobaan terberat untuk warga Pakistan, bersamaan gelombang panas yang menimpa negara itu. Korban tewas disebabkan terjangan panas bahkan juga sudah meraih 748 orang.
Di beritakan CNN, Rabu (24/6), korban tewas itu ada di lokasi seputar Karachi. Pada awal mulanya, pemerintah melaporkan korban di Karachi saja sudah meraih 323 orang dalam tiga hari paling akhir.
Juru bicara Otoritas Manajemen Bencana Nasional Ahmed Kamal menyampaikan bahwa korban tewas selalu berjatuhan di Propinsi Sindh.
Pemerintah menyampaikan, jumlah pasien disebabkan gelombang panas yang dirawat dirumah sakit paling besar di Karachi, Jinnah, sudah meraih 2. 360 orang.
Banyak orang tewas bikin kamar mayat kewalahan, mereka nyaris kehabisan tempat untuk menempatkan jenazah korban gelombang panas.
Pemerintah Propinsi Sindh sudah mencanangkan situasi darurat di seluruhnya rumah sakit pemerintah. Dengan status ini, semua personel medis dibatalkan cutinya serta pasokan obat-obatan selalu dihadirkan.
Suhu paling tinggi dalam 15 th. di Pakistan terdaftar pada Sabtu minggu lantas yang meraih 44, 8 derajat celcius. Temperatur pada Minggu turun sedikit ke angka 42, 5 derajat celcius.
Panas jadi salah satu cobaan terberat warga Pakistan waktu berpuasa bln. ini. Situasi diperparah oleh pemadaman listrik yang sering berlangsung lantaran pembangkit tak mampu penuhi keperluan daya untuk 20 juta warga Karachi.
Peristiwa yang sama pada awal mulanya dihadapi oleh negara tetangga Pakistan, India. Bln. lantas, suhu panas menewaskan kian lebih 2. 000 orang di India.
0 komentar:
Posting Komentar