 |
Bila dipandang sepintas, madu palsu buatan Jahuri (55) serta Suhatma (70) cukup serupa dengan madu asli, baik dari sisi warna, bentuk fisik, ataupun warna cairan madu. Lantas, apa sajakah yang membedakannya dengan madu asli?
" Dengan cara kasat mata tak beda dengan madu asli. Ada busanya juga, itu dampak dari pemakaian soda kue, " kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Umar Farouq, Kamis (11/6/2015).
Pemakaian soda itu juga yang bikin madu bakal keluarkan gas waktu botol di buka. Ini sama seperti seperti buka botol minuman soda.
" Ini (madu palsu) bila di buka, ada gasnya lantaran gunakan gas serta tertutup rapat. Jadi, gasnya bakal terus ada tiap-tiap customer buka botol, " tuturnya.
Tetapi, bila dicicipi, madu itu tak mempunyai cita rasa madu lebah atau tawon sesuai sama labelnya. Bahkan juga, baunya juga tak mirip madu lebah asli yang khas.
" Bila yang asli, tercium aroma lebah. Itu langkah membedakan yang simpel, " lanjut bekas Kapolres Blora itu.
Madu itu juga digabung bahan pengawet supaya mempunyai ketahanan yang cukup lama. Pemakaian bahan pengawet itu berimbas pada harga jual madu yang di bandrol Rp 12. 500 per botol.
" Mereka kasih merk berbentuk stiker Madu Super Lebah Liar serta Madu Putih Melivera supaya berkesan luks. Walau sebenarnya, ada bahan pengawet citric acid supaya madu tak basi, " tutur Kapolres.
Seperti di ketahui, dua warga Kampung Melayu, Jatinegara, ini diamankan petugas lantaran menghasilkan serta jual madu palsu, Jumat (5/6/2015) lantas. Keduanya diamankan tersebut tanda bukti berbentuk peralatan serta bahan baku pembuat madu palsu.
Untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, polisi menjerat keduanya dengan Pasal 378 KUHP perihal Penipuan dengan ancaman optimal 4 th. penjara, dan pasal-pasal UU RI perihal perlindungan customer, pangan, kesehatan, perindustrian, serta perdagangan.
0 komentar:
Posting Komentar