Begini Cara Ahok Ungkap Hingga Penjarakan 2 Mafia Rusun di Jakarta


Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) sudah memenjarakan 2 oknum mafia rumah susun (rusun) yang nekat lakukan praktek jual-beli unit rusun. Ahok menyampaikan keduanya lakukan praktek tersebut di Muara Baru, Jakarta Utara. 

 " Rusun yang di Muara Baru, Marunda telah pada kabur. Kita ingin tangkap telah pada kabur nih beberapa orang, " tutur Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015). 

Ahok temukan banyak 'jebakan Batman' yang diaplikasikan oknum mafia rusun sampai kini. Banyak juga oknum Dinas Kependudukan serta Pencatatan Sipil (Disdukcapil) turut bersekongkol. Seringkali modusnya mereka mengatur orang luar agar bisa tempati rusun itu saat sebelum bangunannya rampung. 

 " Oknum rusun ada yang main, Dukcapil (Dinas Kependudukan serta Pencatatan Sipil) juga main maka dari itu saya paksa orang untuk ber-KTP sesuai sama alamat rusun. Kan saya dapat saksikan (bila ada oknum yang bermain) tinggal panggil Dukcapil, mana datanya? Bila lo tidak ingin kasih gue, ya gue pecat, " sambungnya.  

 " Selalu gue saksikan datanya, pindah-pindah, ini rusun belum jadi, orang luar masuk. Demikian masuk rusun, ada yang kosong, masukin lagi orang, geser rusun, jual lagi, kan saya saksikan perjalanan KTP dia. Maka dari itu saya kunci dengan juga apa? Rekening bank dengan ATM, " lanjut Ahok. 

Bekas Bupati Belitung Timur itu menyayangkan banyak penghuni rusun yang masih tetap malas buka rekening di Bank DKI demikian dengan juga KTP yang beralamat di rusun. Dia juga mengira terkecuali 2 oknum yang sudah dijebloskannya ke penjara, ada banyak lagi oknum-oknum yang bermain. 

 " Bermakna tujuannya telah tidak benar. Di situ saja ada 1. 900 (oknum) lebih jual-belinya. Bila Rp 5 juta, permainan dia untung (dari tiap-tiap jual-beli) dapat bisa Rp 10 miliar sejak 2013 loh. Jadi uang ini, di makan jin sama setan, " pungkas Ahok. 

Pada awal mulanya, Ahok mengakui telah menangkap dua orang yang memainkan jual beli rusun pada Minggu (11/10) lantas di Candi nanti Convention Hall, Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara. Disebabkan permainan mafia-mafia ini, rusun yang di bangun Pemprov DKI jadi kurang untuk warga yang semestinya memiliki hak terima.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar