Ahok: Kadang Orang Suka "Nyindir", tetapi Tidak Kasih Solusi


JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak menolak asumsi bahwa Ibu Kota belum ramah untuk anak. Ia menyikapi pendapat Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berkenaan momen pembunuhan bocah PNF (9) yang diketemukan didalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, minggu lantas.  

 " Selalu dia mempunyai sarannya apa? Ngomong, dong. Jadi, terkadang orang sukai nyindir, namun tidak kasih tahu saya pemecahannya apa. Ngomong, dong, " kata Basuki di Balai Kota, Rabu (7/10/2015). 

Menurut Basuki, pembunuhan bocah dibawah usia juga berlangsung di kota lain, bahkan juga di negara maju yang lain, seperti Amerika Serikat. Di AS, kata Basuki, masalah anak-anak diculik, ditembak, dan dibunuh kerap berlangsung. 

Ia mengatakan, salah satu jalan keluar menghadapi tingginya tingkat kriminalitas pada anak dibawah usia yaitu pembangunan ruangan umum terpadu ramah anak (RPTRA). Ahok juga menantang Arist mencalonkan diri juga sebagai gubernur pada Penentuan Kepala Daerah (Pilkada) DKI. 

 " Nyalon gubernur sekalian dong, serta anda dapat keluarin ide. Siapa tahu anda mempunyai inspirasi lebih cepat dari saya. Anda buat semua dunia tidak ada peristiwa seperti itu, kan keren kan, " kata Basuki. 

Pada awal mulanya, Arist berlaku gawat berkenaan penghargaan Kota Ramah Anak yang didapatkan Presiden Joko Widodo untuk Propinsi DKI Jakarta. Menurut Arist, penghargaan itu tidak pantas diberikan untuk Jakarta lantaran tingginya masalah kejahatan seksual pada anak. 

 " Pak Jokowi kan saat hari anak sedunia mengatakan Jakarta Kota Ramah Anak. Ini pantas dipertanyakan ramah yang bagaimanakah? Bagaimanakah implementasi ramah anak? Angka paling besar (untuk) angka kejahatan seksual anak, Jakarta tempati urutan pertama, " kata Arist. 

Berkaca pada tewasnya PNF, persoalan yang perlu dikerjakan tidak cuma berkenaan pengadaan CCTV, lampu penerangan jalan, serta RPTRA. 

 " Ini masalah bagaimanakah pemerintah dapat bekerja bersama dengan orang-orang, seperti orang-tua, ulama, instansi berkenaan, masalah perlindungan hak anak, " kata Arist.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar