Kisah Presiden Jokowi "Ubrak-abrik" Meja Makan Istana


BANDUNG - Melayani katering Istana Kepresidenan mulai sejak zaman Presiden Soeharto sampai saat ini tentunya memberi pengalaman sendiri untuk Derry Septiadi, Managing Director PT Destiny Mekar. 
Sepanjang bertahun-tahun melayani kebutuhan makanan untuk sang penghuni Istana, Derry lihat perbedaan selera presiden Indonesia. 
  
 " Keseluruhannya, tidak ada ketidaksamaan pada presiden yang satu serta yang lain. Cuma dahulu saya pernah kaget saat lihat Pak SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono) menyantap tahu goreng. Karena, satu tahu goreng disantap dengan lima butir cabai. Rupanya, Pak SBY suka pedas, " tutur Derry pada Kompas. com, belum lama ini. 
  
Lain SBY, lain juga Presiden Joko Widodo (Jokowi). 
Derry mengingat saat satu hari ia menyiapkan beragam makanan kelas hotel bintang lima sesuai sama petunjuk pihak Istana. 
Demikian dapat makan, Jokowi lihat sesaat serta meminta seluruhnya makanan diangkat serta ditukar dengan makanan yang lebih sederhana. 
Dengan sigap, dia segera ganti makanan diatas meja dengan makanan yang di idamkan Jokowi, yaitu tempe, tahu, serta sayur sederhana. 
  
 " Pak Jokowi ini simpel. Kesederhanaan ini juga dibawanya ke meja makan. Karena itu, makanan yang telah dipesan Istana tiba-tiba dirubah oleh Pak Jokowi, " katanya. 
Derry menyampaikan, untuk menyajikan makanan yang sesuai sama selera beberapa presiden, dibutuhkan perencanaan serta info yang masak. 
Tekanan serta stres untuk menghidangkan yang paling baik senantiasa muncul. Tetapi, bila presiden senang, rasa tertekan itu hilang. 
  
Tetapi, untuk jadi salah satu katering Istana tidaklah mudah. Persyaratan yang ditetapkan sisi rumah tangga presiden sangatlah ketat. 
Tetapi, Derry berani berinvestasi besar untuk memperoleh keyakinan itu. Karena bila dia dapat melayani, hal semacam itu bakal memberi nilai plus pada perusahaan miliknya. 
  
 " Kami mengaplikasikan standard bintang lima pada semua menu makanan yang di sajikan, " katanya. 
Biar meraih standard itu, semua bahan baku, peralatan masak, sampai sistem penyajian benar-benar terarah. 
Diluar itu, Istana meminta sertifikasi berkenaan sanitasi, higienitas, serta yang lain. Untuk menguji higienitas, seluruhnya makanan yang dapat di sajikan untuk presiden harus dicoba oleh Paspampres. 
Penulis : Kontributor Bandung, Reni Susanti
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar