Hadir di kampanye Donald Trump, Setya cs permalukan rakyat Indonesia


Hadirnya Ketua DPR RI, Setya Novanto (Setnov) serta Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon dalam kampanye akan calon Presiden Amerika Serikat dari partai Republik, Donald Trump menuai masalah. Kehadiran Setnov cs pada kampanye Trump dikira sudah mempermalukan rakyat Indonesia. 

Beragam kecaman datang dari beberapa politisi. Bukan tanpa ada alasan, memprotes keras ditujukan pada Setnov dkk, pasalnya, waktu turut berkampanye dengan Trump, sebagian anggota DPR jadi asyik selfie dengan wanita. 

Apa lagi, Trump yang di kenal sebagai sosok rasis serta anti imigran mengenalkan Setnov serta anggota DPR yang lain pada simpatisan Trump waktu kampanye itu berjalan. Padahal, awalnya lawatan mereka ke AS untuk menghadiri Konferensi Dunia IV Pimpinan Parlemen Dunia di markas PBB yang berjalan 31 Agustus-2 September. 

Tidak hingga di situ, atas tindakannya, Setnov serta Fadli disuruh mundur dari jabatannya. Hal itu dapat dibuktikan dari suatu petisi yang nampak dari suatu situs yang meminta agar keduanya mengundurkan diri. Bahkan juga, hingga selama ini petisi itu telah ditandatangani oleh beberapa ribu orang. 

1. Setya cs menyakitkan hati Indonesia 
 Anggota DPR RI Komisi VIII dari Fraksi PKB Maman Imanul Haq terasa malu pada perilaku beberapa pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto serta Fadli Zon karena menghadiri jumpa pers kampanye yang digelar akan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. Dia juga terasa sakit hati. 

 " Ini perlakuan yang memalukan bahwa DPR brengsek serta mesti dibubarkan. Saya berusaha untuk melahirkan undang-undang yang berkwalitas. Namun orang cuma lihat ketua serta pimpinannya jalan-jalan serta selfie bersama wanita, ini memalukan sekali. Ini sungguh menyakitkan hati, bukanlah mencerminkan juga sebagai anggota dewan, " kata Maman dalam konferensi pers di Bakoel Coffee Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9). 

Disamping itu, Anggota komisi II dari Fraksi PDIP, Budiman Sudjatmiko juga meminta pertanggungjawaban dari keduanya. " Ini sungguh memalukan serta kami bakal meminta pertanggungjawabannya, " tutur Budiman. 

Ke-2 orang itu, kata Budiman, sudah memalukan DPR juga warga negara Indonesia.  " Misalkan saya sama salah satu calon Bupati, saya ada pasti saya bakal dikritik. Terlebih dia, ataupun sama Bill Clinton atau apa pun berdiri disana juga sebagai ketua dewan, " katanya. 

Diluar itu, politisi PDIP yang lain Rieke Diah Pitaloka juga terasa malu dengan tingkah ke-2 pimpinan DPR itu. " Saya tidak tahu ke-2 orang itu itu pencitraan atau apa. Yang pasti saya malu karena dia anggota DPR, " kata Rieke. 

2. Buat malu, hak warga negara Setya cs dapat dicabut 
 Anggota DPR dari Fraksi PDIP Adian Napitupulu mengecam dua pimpinan DPR Setya Novanto serta Fadli Zon menghadiri jumpa pers kampanye yang di gelar akan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. Karena, lawatan mereka ke AS sedianya untuk menghadiri Konferensi Dunia IV Pimpinan Parlemen Dunia di markas PBB yang berjalan 31 Agustus-2 September. 

 " Disini, posisi ke-2 orang itu juga sebagai apa? " tutur Adrian Napitupulu, di Bakoel Coffee Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9). 

Menurutnya, hak warga negara Setya Novanto serta Fadli Zon dapat dicabut karena disangka membela kebutuhan politik luar negeri. 

 " Bila ketua DPR berperang untuk politik luar negeri harusnya warga negaranya dicabut. Mengapa warga negara Indonesia perang untuk luar negeri? Berati ini ada kebutuhan diluar serta dalam negeri, " tegasnya. 

Dalam peluang ini, Adian juga terasa kasihan pada Ketua Umum Partai Gerinda, Prabowo Subianto. Karena, lanjut Adian, setiap Prabowo berpidato senantiasa perihal bangsa serta negara. 
 " Mungkin bila Prabowo diwawancara dia pasti jawab 'Sakitnya tuh disini, " ujarnya. 

3. Setya akan dilaporkan ke MKD 
Beberapa anggota DPR akan melaporkan Ketua DPR Setya Novanto serta Wakil Ketua DPR Fadli Zon ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada Senin (7/9) seputar jam 12. 00 WIB. Mereka yang akan melaporkan yaitu Maman Imanul Haq, Adian Napitupulu, Budiman Sudjatmiko, Charles Honoris serta Diah Pitaloka. 

 " Kita setuju untuk bawa ke anggota dewan. Senin kita akan antar (melapor) jam 12. 00 WIB, minimum lima orang ini ke anggota dewan, " tutur politikus PDIP Adian Napitupulu di Bakoel Caffee Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9). 

Adian berasumsi tingkah ke-2 pimpinan DPR itu juga sebagai suatu kejahatan. " Kejahatan mesti segera ditindaklanjuti, " ujarnya. 

Disamping itu, politisi PDIP yang lain Diah Pitaloka menyampaikan, dalam Pasal 292 ketentuan DPR RI perihal Kode Etik dijelaskan tiap-tiap anggota dewan selama menjalankan pekerjaan mesti melindungi martabat, kehormatan, citra serta kredibilitas DPR. 

 " Kita janganlah membiarkan saja, mesti ditindak lanjuti ke MKD, terlebih kehormatan bangsa. Ini adalah pelanggaran yang serius dikerjakan oleh ke-2 pimpinan DPR RI, " imbuhnya.

4. Setya cs dikira lecehkan kedaulatan Indonesia 
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilainya peristiwa yang berlangsung dalam pertemuan pimpinan DPR dengan bakal calon presiden Amerika Serikat Donald Trump juga sebagai bentuk pelecehan pada kedaulatan bangsa Indonesia. 

 " PPP menyesalkan peristiwa itu, " kata Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya M Romahurmuziy selesai pelantikan pengurus PPP Sumut di Medan, Sabtu (5/9). 
Menurut Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, praktek pelecehan pada kedaulatan bangsa itu bisa terlihat terang bila menyimak dengan cara cermat tayangan pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump. 

Bila dipandang benar tayangan itu, yang ada malah nampak kesan bila Ketua DPR Setya Novanto seolah-olah cuma pelengkap dalam pertemuan itu. Walau sebenarnya, Indonesia adalah negara demokrasi paling besar ketiga didunia yang dapat menerapkan demokrasi dengan benar. 
Dalam pertemuan itu, Donald Trump telah usai lakukan konferensi pers, lantas kembali pada podium untuk memperkenalkan pimpinan DPR RI. 

Tingkah laku serta pengucapan Donald Trump itu dinilai basa-basi. " (Donald Trump) kembali pada (ke podium) untuk memperkenalkan sebentar, basa-basi yang saya sangka tidak perlu, " tuturnya. 
PPP bakal memahami momen itu dengan cara saksama untuk tahu kemungkinan ada pelanggaran kode etik yang dikerjakan pimpinan DPR. 

Tetapi untuk sesaat, PPP nyaris bisa memastikan ada praktek pelecehan pada kedaulatan bangsa dalam pertemuan itu. Terlebih pertemuan dengan Donald Trump itu tak adalah agenda resmi pimpinan DPR ke AS. 

Karenanya, lewat fraksi, PPP bakal meminta permasalahan itu dibawa ke Mahkamah Kehormatan DPR untuk memastikan beberapa hal seperti itu tak berlangsung lagi di masa datang. " Baik dikerjakan oleh anggota ataupun pimpinan dewan, " tutur Romi. 

5. Muncul petisi minta Setya serta Fadli Zon mundur dari jabatan 
Suatu petisi untuk Ketua DPR RI Setya Novanto serta Wakil DPR RI Fadli Zon supaya mengundurkan diri dari jabatannya nampak di website change. org. Petisi itu diinisiasi oleh Djati Erna Sahara. Mulai sejak di buat pada Jumat (5/9) tempo hari, jumlah penandatangan petisi selalu bertambah sampai meraih ribuan orang.  

Dalam petisi itu diterangkan argumen mengapa dua pimpinan legislatif disuruh untuk mengundurkan diri. Keduanya dikira sudah membuat malu bangsa Indonesia, pasalnya Setnov serta Fadli mengatasnamakan rakyat Indonesia mensupport Donald Trump juga sebagai akan calon Presiden Amerika Serikat dari partai Republik. 

Dari pantauan merdeka. com, sekira jam 00. 15 WIB, Minggu (6/9), telah meraih 1. 446 orang. Jumlah itu diprediksikan selalu jadi tambah. 

Banyak yang merespon isi petisi, bahkan juga dalam komentar beberapa pihak menyampaikan perbuatan pimpinan wakil rakyat itu sudah melukai hati rakyat Indonesia. 
 " Tidak mewakili nada rakyat Indonesia, " catat Fransiska Sijabat. 
 " Wakil rakyat tidak sesuai sama harapan kita, " catat Eko Purwanto. 

 " Karena perbuatan mereka merendahkan martabat bangsa Indonesia, " tulis Kira Aditya. 
Tersebut isi petisi yang ada pada petisi ; 
'Menpetisi Ketua DPR-RI serta Wakilnya Setya Novanto serta Fadli Zon' 

Mereka berdua sudah membuat malu bangsa Indonesia dengan mengatasnamakan rakyat Indonesia mensupport Donald Trump, sosok politisi Amerika yg anti Islam, Rasis serta anti Imigran. Ini menciderai Bangsa Indonesia yg sebagian besar muslim, negara kesatuan yg berazaskan pancasila yg menjunjung tinggi toleransi beragama, anti rasis serta ramah. Dengan mendukung petisi ini, diinginkan semua elemen orang-orang mengerti bahwa wakil2 mereka di DPR RI hanya manusia manusia yang sekalipun TIDAK MEWAKILI rakyat, tetapi cuma mementingkan diri pribadi dengan mencatut nama semua rakyat Indonesia. Tingkah laku mereka sangatlah bertentangan dengan apa yang sampai kini mereka gaung2kan bahwa Indonesia mesti bebas dari kebutuhan Asing, serta bebas dari desakan siapa saja. Tingginya nilai ganti Dolar pada Rupiah, sekalipun tdk mengetuk hati ketua DPR serta wakilnya, jadi mrk seakan mencari mencari jalan keluar untuk kantong pribadi dengan mendekati capres Amerika yg bolehjadi mereka berharap kemenangannya lantaran di balik itu ada deal2 yang memperkuat keberadaan mereka. Paksa mereka mundur... janganlah dipending lagi!!!! Saat sebelum negara asing itu menjajah negri ini kian lebih sebatas melempar efek kenaikan dolar yang mengguncang perekonomian dunia.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar