Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui terima pesan singkat diisi komplain dari seseorang anak yang mengakui ayahnya barusan dicopot dari jabatan lurah. Dikarenakan kebijakannya itu, sang anak tak dapat meneruskan kuliah.
" Ada satu lurah dicopot, anaknya kirim SMS ke saya. Dia katakan, 'Saya tidak dapat kuliah lagi karena yang dapat bikin dia kuliah itu TKD (tunjangan kemampuan daerah) ayah, ' " kata Basuki waktu melantik petinggi administrator serta pengawas di lingkungan Pemprov DKI di Balai Kota, Jumat (11/9/2015).
Lalu, Basuki meminta staf pribadinya untuk mengecek kebenaran hal itu. Ternyata, memanglah benar, sang anak memerlukan biaya kuliah. Akhirnya, Basuki memikul cost kuliah sang anak bekas lurah itu.
Basuki mohon maaf karena keputusannya tidak bisa dirubah. " Masalah dinas ya dinas, pekerjaan ya pekerjaan. Demikian kesusahan duit, katakan ke saya, asal janganlah mengambil biaya, " kata Ahok, sapaan Basuki.
Walau sekian, lanjut dia, beberapa pegawai negeri sipil (PNS) DKI, terutama petinggi eselon, disuruh tidak untuk berpura-pura jadi orang kurang dapat di depannya.
Karena, Basuki menyatakan bisa menelusuri harta kekayaan beberapa petinggi DKI. Media sosial bikin dia dapat menelusuri seluruhnya harta kekayaan yang dipunyai petinggi.
" Saya ketahui nih, anak petinggi mana yang sukai narsis di Instagram atau Facebook foto-foto ke luar negeri setiap bln.. Suruh anaknya tahan diri, janganlah unggah photo lagi, unggah fotonya tunggulah saya tidak dipilih jadi gubernur lagi ya. Saya juga paham petinggi mana yang hobynya mijit, main golf, atau spa habis pulang kantor. Saya benar-benar mau Jakarta beralih, " kata Basuki.
0 komentar:
Posting Komentar