Arab Saudi Tak Sekaya yang Dibayangkan


Negeri Petrodolar ini bahkan juga diprediksikan selalu berutang hingga 2020. 

Arab Saudi nyatanya tidak sekaya yang dibanding. Dihadapkan pada jatuhnya harga minyak serta berbelanja militer yang membengkak, dompet negara petrodolar ini bobol. 

Pemerintah Arab Saudi bahkan juga diprediksikan akan ajukan utang untuk menaikkan cadangan devisanya. 

Selama th. ini, pemerintahan raja baru Saudi Salman bin Abdulaziz dilaporkan sudah membakar nyaris US$ 26 miliar cadangan devisanya. Bahkan juga pemerintahannya dijelaskan sudah meminjam dana US$ 4 miliar dari bank lokal pada Juli lantas. 

Inilah penerbitan surat utang pertama yang dikerjakan Saudi mulai sejak 2007. 

Biaya Saudi diprediksikan akan alami defisit 20 % dari PDB th. 2015. Nilai ini cukup besar untuk suatu negara yang senantiasa cetak surplus. 

Capital Economics memperkirakan pendapatan Saudi akan menyusut jadi US$ 82 miliar pada 2015, atau setara 8 % dari PDB. 

Dana Moneter Internasional, IMF bahkan juga memperkirakan defisit biaya bakal berlangsung hingga 2020. 

Saudi sampai kini bersikukuh menjaga produksi minyak mentah yang bikin pasokan dunia melimpah. Raja Salman juga mengeruk anggarannya untuk membiayai serbuan ke Yaman serta Suriah. Biaya Yaman bahkan juga naik 17 % th. lantas. 

Pertama kalinya naik tahta, Raja Salman juga bikin kebijakan mengagetkan. Pemerintah memberi bonus pada beberapa pekerja bidang publiknya. 

 " Kita bakal lihat Saudi yang selalu berutang dalam sebagian bln. ke depan, " kata Gubernur Saudi Arabian Monetary Agency, Fahad al-Mubarak. 

Sayangnya, bank sentral Saudi ini tidak ingin berkomentra lebih jauh tentang keputusannya berutang. 

Pemerinth Saudi dijelaskan akan menerbitkan surat utang bernilai US$ 5 miliar pada akhir th. ini. Beberapa surat utang bakal dilego ke investor asing.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar