Kerap Di- " bully " di Medsos, Polisi Bakal Rekam Ingindara yang Ditilang


JAKARTA, Kebebasan mengunggah video serta berkomentar di media sosial banyak digunakan netizen untuk mengkritik kemampuan polisi. Seolah tidak ingin kalah dengan netizen, polisi juga bakal lakukan hal yang sama. 

Kepala Subdit Pembinaan serta Penegakan Hukum Direktorat Lantas Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono menyampaikan, orang-orang dapat mengunggah video atau cerita tak mengasyikkan berkenaan tindakan polisi. Tetapi, kadang-kadang ada juga cerita yang dibuat-buat serta memojokkan polisi. 

Hal semacam itu lalu bakal memancing komentar negatif dari orang-orang masalah polisi. Oleh karena itu, polisi juga bakal merekam video penilangan, terutama waktu hadapi pelanggar yang melawan. 

 " Rekam hanya buat (pelanggar) yang ngeyel, pelanggar yg tidak ngeyel tak kami rekam, " kata Hindarsono di Kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (30/3/2015). 

Hindarsono menuturkan, perekaman itu mempunyai tujuan untuk menunjukkan apabila ada tudingan-tudingan yg tidak sesuai sama kenyataan di lapangan. 

Terlebih, pelanggar yang melawan umumnya beralibi beberapa macam, umpamanya anak jenderal atau salah satu anggota kepolisian. 

Menurut Hindarsono, hal itu dapat memancing amarah petugas hingga menyebabkan pertikaian. Terlebih ditambah situasi jalanan yang panas serta macet, hal semacam itu bisa menyebabkan pertikaian. 

 " Jadi bila polisi mempunyai video kan enak konfirmasinya. Ini telah mulai digerakkan, " papar dia. Jadi, saat bertemu dengan pelanggar yang melawan, polisi bakal memanggil rekannya yang ditugaskan merekam hingga polisi bakal berkomunikasi dengan pelanggar dengan direkam oleh rekannya. 

Video itu mungkin saja bukti apabila berlangsung insiden-insiden seperti yang berlangsung akhir-akhir ini. Umpamanya, masalah polisi ngomel di bus transjakarta yang pernah menghebohkan media sosial sekian waktu lalu. 

Sesudah petugas ataupun sopir bus di check, kata dia, nyatanya bus transjakarta pernah keluar dari jalurnya serta nyaris menyerempet ingindara sepeda motor. 

Menurutnya, polisi masuk ke bus untuk meminta surat-surat, namun polisi itu malah terpancing keluarkan kalimat yang keras pada penumpang. 

Ada juga cerita penilangan seseorang pengemudi mobil yang mengakui terima kalimat rasial dari polisi. Tetapi, lalu pria itu juga mohon maaf lantaran polisi dapat dibuktikan tak keluarkan kalimat rasial.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar