![]() |
Beberapa masjid di Jakarta akhir Ramadan ini dipenuhi beberapa jemaah yang mau menggerakkan iktikaf. Jemaah diperkirakan membludak pada tanggal 27 Ramadan.
Dream - Pagi itu wanita berkerudung ungu itu duduk di pintu masuk masjid. Dari mulutnya terlantun bacaan ayat suci Alquran.
Disamping itu, lelaki muda berbaju hitam di sebelahnya mendaras bacaan dengan nada yang halus. Peluh menetes di berwajah.
Di samping pemuda berbaju hitam, seseorang bocah tidur dengan pulasnya. Di belakang mereka sebagian tas diisi baju ubah terdapat dengan cara bertumpuk.
" Kita sekeluarga mas, " kata wanita bernama Lis Chandra Mukti waktu terlibat perbincangan dengan Dream. co. id, Rabu, 8 Juli 2015.
Anak tertua Lis sebenarnya turut beriktikaf di masjid itu. Namun, mendekati siang, dia berbarengan rekan-temannya beralih masjid.
" Mereka menuju Masjid Istiqlal, " tuturnya.
Mulai tadi malam, wanita yang tinggal di Perumnas Klender itu berniat menggunakan bekas sembilan hari Ramadan di masjid. Dia berbarengan keluarganya, termasuk juga suami serta anak-anaknya berdiam di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta.
Sayang, saat Dream terlibat perbincangan dengan suami Lis, pria itu telah beranjak untuk pergi kerja.
" Sepulang kerja kelak, suami saya bakal kesini lagi, " tuturnya.
Lis bercerita, tak ada tujuan spesial sepanjang berdiam diri di mesjid untuk menginginkan ridha Allah atau iktikaf. Dia cuma mau melindungi hafalan Alquran anak-anaknya. Maklum, ke-2 anaknya bersekolah di pesantren. Menurut Lis, ke-2 anaknya itu telah dapat menghafal empat juz.
Lis bercerita, ini bukanlah kali pertama dia berbarengan keluarga beriktikaf. Ramadan th. lantas, dia serta keluarga menggerakkan iktikaf di Masjid AD Dzikra, Jagakarsa.
Gagasannya, th. ini dia mau menggunakan bekas Ramadan di Masjid Sunda Kelapa. " Insya Allah, sampai takbiran kelak kita beriktikaf disini, " harapnya.
Di Masjid Sunda Kelapa, Lis tak sendiri. Menurut pengurus Masjid Sunda Kelapa, Heri Saliman, ada beberapa ratus jemaah yang umumnya beriktikaf di masjid itu. Jumlah itu melonjak cepat waktu iktikaf akbar yang jatuh saat malam 27 Ramadan.
" Umumnya hingga 2. 000-an orang jemaah, " tuturnya.
Dia menyampaikan jemaah yang ada umumnya bukan sekedar seputar Jabodetabek. Sebagian jemaah kadang-kadang datang dari luar Pulau Jawa.
Tidak cuma di Masjid Sunda Kelapa, situasi khusyuk jemaah yang beriktikaf juga merasa di Masjid Istiqlal Jakarta. Bedanya, di masjid itu sebagian jemaah yang iktikaf terlihat tersebar-tersebar. Beberapa ada yang di ruang paling utama masjid, sebagian lagi ada di lantai ke-2 masjid.
Staf Jalinan Orang-orang Masjid Istiqlal Abu Hurairah menuturkan mulai semalam iktikaf diawali dengan siraman rohani dari Ustaz Ali Mustafa Yaqub, Imam Besar Masjid Istiqlal. Kemudian dilanjutkan dengan salat qiyamul lail serta witir dan dilanjutkan dengan tadarus sampai mendekati saat sahur.
Menurut Abu, jemaah yang beriktikaf di Masjid Istiqlal umumnya meraih beberapa ratus sampai beberapa ribu orang. Dia bisa memperkirakan jumlah lantaran nasi kotak yang disiapkan panitia senantiasa habis.
" Th. lantas kita sediakan 1. 000 nasi kotak untuk sahur serta banyak jemaah yg tidak kebagian, " kata pria berkaca mata itu. Di th. ini, jumlah nasi kotak yang diberikan jadi tambah. Abu menyebutkan ada seputar 1. 500 nasi kotak yang bakal diberikan pada jemaah.
Abu juga berikan saran pada jemaah tidak untuk membawa beberapa barang bernilai. Pasalnya, sekian kali ada jemaah yang kehilangan barang bawaannya.

0 komentar:
Posting Komentar