 |
JAKARTA, Rupiah kembali melemah pada akhir minggu ini serta mendekati level 13. 500 per dollar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, rupiah bahkan juga telah menyentuh rekor pelemahan terdalam mulai sejak 1998.
Terdaftar pada tanggal 17 Juni 1998, rupiah pernah ada di puncak rekor terdalam sebesar 16. 650 per dollar AS. Data Bloomberg tunjukkan, hari ini rupiah mengukir rekor pelemahan terdalam di level 13. 465 per dollar AS, melemah dari posisi hari pada awal mulanya di level 13. 420 per dollar AS.
Kurs rekomendasi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) tunjukkan, rupiah ada di posisi 13. 448 per dollar AS. Dengan demikian, rupiah hari ini melemah 0, 4 % dari posisi hari pada awal mulanya yang sebesar 13. 394 per dollar AS.
Terpuruknya rupiah dikarenakan oleh membaiknya data ekonomi Amerika Serikat. Hal semacam ini bikin pasar wait and see pada pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang bakal di sampaikan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) minggu depan.
Kamis (23/7/2015), kurs tengah Bank Indonesia pasangan USD/IDR naik 0, 19 % ke Rp 13. 394 per dollar AS. Di pasar spot, rupiah melemah 0, 33 % ke level 13. 420 per dollar AS.
David Sumual, ekonom Bank Central Asia, menilainya, sembari menunggu FOMC, pasar masih tetap terombang-ambing. Ditambah lagi, AS melaunching data penjualan rumah pada Rabu (22/7/2015).
Disamping itu, Sri Wahyudi, Research and Analyst Fortis Asia Futures, menyampaikan, sentimen domestik tentang kebijakan Bank Indonesia memotong proyeksi perkembangan ekonomi dari 5, 4 persen-5, 8 % jadi 5 persen-5, 4 % masih tetap berikan sentimen negatif untuk rupiah. (Uji Agung Santosa)
0 komentar:
Posting Komentar