Cermati 4 Modus Pencurian Data Kartu Credit!

Media Indonesia

Untuk Membaca Selanjutnya Klik Link Dibawah:
============================================
Apa yang disebut dengan fraud dalam kartu credit? Fraud bermakna aksi tidak mematuhi hukum yang dikerjakan seorang atau sekumpulan orang untuk memperoleh keuntungan finansial dari pemakaian kartu credit yang bukanlah jadi hak kepunyaannya. Salah satu aksi kejahatan yang umum dikerjakan yaitu pencurian data kartu credit, atau yang umum dimaksud dengan arti phishing. 

Orang atau komplotan yang lakukan phishing umumnya mengincar 4 digit nomer di belakang kartu credit, serta nomer PIN-nya. Info ini lalu dipakai oleh pelaku untuk bertransaksi atas nama anda. 
Ketahui empat tehnik yang umum dikerjakan pelaku pencurian data kartu credit berikut ini supaya anda bisa meminimalkan kemungkinan dijebak oleh pelaku kejahatan. 

Baca : 
Phishing – penipuan kartu credit berkedok perusahaan resmi 


  1. Menelpon untuk memperbaharui data diri kartu credit 

Pelaku bakal menelpon anda serta mengakui juga sebagai perwakilan dari pihak Bank atau surveyor yang mau memperbaharui data kartu credit. Jika anda sangsi atas kebenaran pihak yang menelpon, jadi janganlah berikanlah info yang disuruh. Anda bisa segera menelpon Contact Center Bank penerbit kartu credit terlebih dulu serta mengecek kebenaran info itu. 

Modus ini dapat dapat dikerjakan lewat E-Mail, di mana pelaku bertanya hal yang sama dengan di atas. Lagi-lagi janganlah yakin saat sebelum anda lakukan konfirmasi terlebih dulu ke pihak Bank. 

      2.  Transaksi di toko on-line palsu 
Modus lain yang kerap dipakai yaitu bikin website berbelanja on-line palsu. Jauhi lakukan pembayaran kartu credit pada website on-line yg tidak terpercaya, lantaran mungkin saja maksud mereka yaitu mengambil data kartu credit. Jika anda terus inginkan beli barang di website itu, bersualah dengan cara segera dengan penjual serta kerjakan pembayaran dengan cara tunai atau lewat transfer. 

       3. Skimming 
Pada th. 2014 silam, beberapa puluh nasabah dari salah satu Bank BUMN paling besar di Indonesia jadi korban dari kejahatan kartu credit dengan tehnik skimming. Tehnik skimming dikerjakan dengan memakai alat penyalin info. Biasanya, alat ini ditempelkan pada mesin ATM Bank. Tetapi dapat juga dikerjakan pada mesin EDC kartu credit dengan cara yang sama. 

Jika pada akhir bln. anda terasa tagihan kartu credit anda membengkak lantaran transaksi yg tidak lumrah, jadi selekasnya laporkan hal itu pada Bank penerbit kartu. Pihak Bank bakal selekasnya merespon info dari anda, apabila dapat dibuktikan sudah berlangsung skimming, jadi pihak Bank berkewajiban untuk ganti duit anda yang hilang. 

Jauhi untuk menarik duit di mesin ATM terbuka atau ditempat terpencil yang tak ada penjaganya. Umumnya mesin ATM seperti itu lebih riskan ditempeli alat skimming dari pada ATM yang terdapat di daerah ramai. 

       4.   Memakai koneksi Wi-Fi palsu 
Peristiwa ini memanglah belum demikian terdengar di Indonesia, tetapi diluar negeri modus seperti ini mulai gencar berlangsung. Pelaku memakai suatu alat seperti reuter internet, yang bisa membuat koneksi internet Wi-Fi palsu di gadget calon korban. Saat calon korban sudah terkoneksi dengan koneksi ini, si pelaku bisa dengan gampang lihat info yang tersimpan dalam searching history korban. Salah satu info yang umumnya di cari pelaku yaitu info transaksi kartu credit. 

Jika anda punya niat memakai koneksi Wi-Fi di Kafe atau ditempat umum yang lain, tanyakanlah terlebih dulu nama koneksi yang memanglah resmi dari pihak mereka. Hal semacam ini untuk hindari anda terhubung pada koneksi palsu yang dipakai oleh pelaku untuk mengambil info kartu credit.
   
Kejahatan kartu credit memanglah makin marak berlangsung sekarang ini, tetapi bukanlah bermakna tidak bisa dijauhi. Yuk ikuti panduan di atas supaya anda bisa dengan tenang memakai kartu credit. 

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar