Pak Jokowi Kalah Cepat, Datuk Najib Duluan Reshuffle




MEDIA INDONESIA--JAUH saat sebelum Lebaran, kabar-kabar tentang perombakan (reshuffle) kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah ramai beredar. Presiden disebut-sebut bakal lakukan perubahan menteri di sebagian pos yang dinilai tak meraih tujuan kerja. 

Aspek lain yaitu jalinan pada Jokowi dengan beberapa menterinya. Konon ada menteri yang mencela Jokowi. Ada yang diam-diam menghina. Bahkan juga meletuskan kalimat-kalimat bernada kasar waktu ada dalam pertemuan untuk kelompok terbatas -yang rekamannya lalu, tak tahu bagaimanakah, bisa menyusup keluar dari ruangan pertemuan itu. 

Wacana perombakan ini pernah dipercaya validitas sesudah beberapa mass media nasional melansir berita bahwa Jokowi, sudah meminta beberapa menteri menghimpun laporan hasil kerjanya untuk dievaluasi. Diprediksikan, perombakan kabinet bakal dikerjakan selesai lebaran. 

Jadi lalu, seperti yang umum berlangsung, mencuatlah keriuhan. Banyak yang mendadak menjelma pengamat, kerasukan analis, sampai tanpa ada diminta menggerakkan manfaat juga sebagai pemberi usul, penasihat, pembisik, serta -tentu saja- pendesak. 

Jokowi mesti begini, Jokowi harus demikian. Menteri ini pas dipertahankan, menteri itu tidak becus serta harus ditukar. Jokowi jangan sempat tersandera oleh kebutuhan-kepentingan politik elite partai pendukungnya. Jokowi mesti berani mendepak menteri-menteri titipan yang cuma dapat bergaya tetapi tidak becus bekerja. 

Lebaran sudah berlalu. Selesai juga keriuhan halalbihalal. Tetapi " bau-bau " reshuffle belum juga tercium. Menteri-menteri yang diprediksikan akan masuk kotak, tetap masih bekerja. Jokowi tenang-tenang saja. 

Disamping itu, nun dari Putra Jaya, Selangor, Malaysia, datang berita mengagetkan. Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak, menginformasikan perombakan kabinet. Tak tanggung- tanggung, sejumlah delapan menteri didepak. Lebih separuh datang dari partai yang mengantarkan Najib ke kursi perdana menteri, United Malays National Organisation. 

Tetapi yang paling mengagetkan dari kebijakan ini yaitu, Najib turut meminggirkan Tan Sri Muhyiddin Yassin, politisi senior serta terhormat yang sering dikatakan sebagai UMNO's Number 2. 
Peminggiran Muhyiddin Yasin mengingatkan pada peminggiran Datuk Anwar Ibrahim oleh Mahathir Mohamad. Ada dua kesamaan. Pertama, waktu dipinggirkan, keduanya sudah tiba pada posisi " putera mahkota " : UMNO Number 2 serta Deputi Perdana Menteri. Ke-2, mereka sama- sama pilih untuk " tak sama pendapat " dengan perdana menteri. 

 " Ketidaksamaan-perbedaan pendapat yang berlangsung yaitu kondisi yang normal. Tetapi harusnya tak dinyatakan dalam komunitas terbuka. Ini bertentangan dengan rencana tanggung jawab kolektif dalam pemerintahan, " kata Najib waktu menginformasikan reshuffle. 

Terkecuali Muhyiddin Yasin, Najib juga memberhentikan enam menteri lain serta Jaksa Agung Negara, Abdul Gani Patail. 

Bila cuma melihat memakai kacamata kuda, sudah pasti, Datuk Najib bakal berkesan cepat serta tegas, sedang Jokowi lelet serta plengak-plenguk. Najib perduli pada negara sedang Jokowi, karena ia sebatas petugas partai, jadi hal yang terutama baginya hanya PDI Perjuangan. Negara masalah ke demikian. Hidup Najib! Turunkan Jokowi! 

Sebenarnya, ini bukanlah perkara yang rumit. Karena seumpamanya kacamata kuda itu dilepaskan, jadi bakal selekasnya terlihat begitu pembandingan seperti ini, walau " apple to apple ", yaitu pembandingan yang sangat konyolnya. 

Tetapi kian lebih konyol, nyatanya, banyak yang berpandangan sekian. Serta bahkan juga dengan bangga memampangkan kedunguan tersebut di media sosial, tanpa ada sedikit juga berusaha untuk mencari tahu mengapa perombakan (yang gegabah) itu di ambil Najib. 

Perkaranya yaitu skandal ekonomi. Th. 2009, Datuk Seri Najib Tun Razak membuat instansi investasi negara bernama 1Malaysia Development Berhad (1MDB), dimana ia sekalian jadi komisaris paling utama. Lima th. jalan (sampai 2014), perlahan-lahan, bau busuk dari borok 1MDB tercium sesudah Wall Street Journal turunkan laporan (berdasar pada investigasi) yang menyebutkan instansi itu sudah lumpuh oleh tingkah pejabat-pejabatnya yang korup. 

Dana sejumlah nyaris 700 juta dollar Amerika disebut-sebut sudah geser lewat lembaga-lembaga pemerintah, bank, serta perusahaan yang berkenaan dengan 1MDB, saat sebelum selesai di rekening pribadi Najib. 

Jadi begitulah. Perombakan kabinet yang dikerjakan Najib sekalipun tak terkaitpaut dengan ketegasan serta langkah cepat. Demikian sebaliknya, ini yaitu puncak dari kepanikannya. Saat sebelum lakukan reshuffle, Najib sudah tutup beberapa mass media yang menyuarakan kritik.

Lantas apa kabarnya Presiden Jokowi? Hingga selama ini, beliau masih tetap selow. Perombakan kabinet, tuturnya, bakal dikerjakan bila dibutuhkan. Serta perombakan itu tak dikerjakan lantaran dorongan kebutuhan politik, terlebih sebatas untuk menyenang-nyenangkan serta memuaskan pemakai media sosial yang memanglah akan tidak pernah suka serta senang. 
Twitter : @aguskhaidir
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar