Malaysia Airlines MH370 yaitu hanya satu Boeing 777 didunia yang tidak di ketahui keberadaannya. Lenyap tanpa ada jejak. Jadi, penemuan potongan sayap pesawat atau flaperon pabrikan Amerika Serikat itu di La Reunion, lokasi Prancis di Samudra Hindia, berikan secercah harapan bahwa misteri hilangnya kapal terbang punya negeri jiran beserta 239 orang di dalamnya akan selekasnya terkuak.
Saat ini, objek disangka MH370 itu sudah diterbangkan ke Paris pada Jumat malam, 31 Juli 2015 saat setempat. Sesudah tiba di Prancis, benda itu bakal diterbangkan ke laboratorium Kementerian Pertahanan di Toulouse untuk dianalisis.
Disana sudah menanti tim dari Malaysia Airlines. Sesaat, petinggi Prancis menyampaikan, sistem analisa ditargetkan bakal diawali Rabu depan.
Benda disangka sisi sayap Malaysia Airlines MH370 di La Reunion, Prancis dekat Samudera Hindia. (Reuters)
Terkecuali objek serupa flaperon Boeing 777, pihak laboratorium militer akan mempelajari fragmen koper yang diketemukan di dekatnya.
Pada awal mulanya, laboratorium di Toulouse sempat juga ikut serta dalam analisa puing pesawat Air France 447 yang celaka dalam penerbangan dari Brasil ke Paris pada 2009, yang menewaskan 228 orang.
Puing Pesawat Air France AF447 (Telegraph)
Martin Dolan, kepala komisioner Tubuh Transportasi Australia atau Australian Transport Safety Bureau menyampaikan, kepercayaan pihaknya bahwa puing itu datang dari MH370 makin kuat.
" Tidak ada masalah yang pernah dilaporkan perihal flaperon yang hilang dari suatu Boeing 777, " kata dia, seperti Liputan6. com kutip dari BBC, Sabtu (1/8/2015).
Tetapi, Dolan memberikan, temuan itu mungkin saja tidak menolong menguak dimana tempat persis MH370 jatuh.
" Kian lebih 16 hingga 17 bln., tiap-tiap puing yang mengambang mungkin saja menebar di Samudra Hindia, " kata dia.
Kecelakaan yang Disengaja?
Beberapa penyelidik memperlakukan temuan objek di La Reunion juga sebagai panduan paling utama masalah kecelakaan MH370.
Disamping itu, sumber tubuh intelijen Amerika Seikat (AS) menyampaikan, Malaysia Airlines MH370, 'secara disengaja dibelokkan dari rutenya' serta mungkin saja juga berniat dijatuhkan ke laut'.
Laporan itu ditulis sebagian bln. lantas, tetapi baru terakhir ramai terkuak ke umum.
Sumber yang diambil oleh ABC News mengklaim bahwa laporan AS yang belum dipublikasikan didasarkan pada investigasi asing berkenaan masalah MH370.
Penilaian intelijen AS memberikan indikasi bahwa pesawat itu disangka celaka, sesudah seorang didalam kokpit dengan cara 'sengaja' mengakibatkan pesawat lakukan gerakan yg tidak direncanakan.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menginformasikan th. lantas bahwa Malaysia Airlines MH370 selesai di Samudra Hindia samping selatan. Walau tidak ada bukti fisik apa pun yang diketemukan.
Beberapa penyelidik menginvestigasi kemungkinan ada motif bunuh diri atau terorisme berkenaan hilangnya MH370. Termasuk juga dengan jadikan pilot MH370, Zaharie Ahmad Shah (53) serta kopilot Fariq Abdul Hamid (27) juga sebagai tujuan penyelidikan.
Fariq Abdul Hamid (kopilot MH370 - kiri) serta Zaharie (Pilot MH370)
Tetapi, analisa keadaan psikologis serta emosional beberapa penerbang saat sebelum hari-H kecelakaan 8 Maret 2014, tidak membuahkan temuan bermakna.
Disamping itu, tak diketemukannuya puing-puing terdeteksi pada permukaan laut selekasnya sesudah kecelakaan, jadi tanda-tanda pesawat mungkin saja masuk air dengan cara utuh serta terbenam dengan cepat.
The Times melaporkan bahwa teori itu tidak pedulikan sangkaan sudah berlangsung ledakan. Demikian sebaliknya, mensupport ide bahwa seorang menerbangkan pesawat serta mengarahkan moncong kapal terbang ke laut. (Ein/Tnt)
0 komentar:
Posting Komentar