Petinggi DKI ini dicopot Ahok dikarenakan kerja tidak becus


Untuk Membaca Selanjutnya Klik Link Dibawah:
==========================================
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di kenal dengan stylenya yang tegas pada beberapa anak buahnya yang dinilai tak becus dalam bekerja. Ahok bahkan juga tak segan-segan mencopot petinggi serta membuatnya staf umum lantaran kemampuannya yang jelek. 

Bahkan juga mulai sejak jadi pelaksana pekerjaan gubernur menukar Jokowi sebagai presiden, Ahok segera lakukan perombakan deretan di tingkat kepala dinas serta beberapa petinggi eselon II. 

Demikian pula beberapa kepala sekolah yang tidak mematuhi ketentuan serta dikira tak dapat memimpin, tidak segan-segan Ahok meminta kepala dinas pendidikan untuk ganti mereka. 

Terakhir Ahok jengkel dengan kemampuan Kepala Dinas Perhubungan DKI Benjamin Bukit yang dinilai tak serius mengatasi persoalan transportasi di Ibu Kota. 

Beberapa catatan merah memberi warna muka kemampuan SKPD itu. Sebut saja masalah 'menghilangnya' 300 anggota Dishub dari radar Smart City, pungli oknum petugas Dishub pada metromini di Bundaran HI yang terekam video, pembiaran pada pelanggaran penyedia service taksi on-line, tak menentunya jadwal realisasi ERP, serta lain sebagainya. 

Yang teranyar, Ahok memecat Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono. Siapapun petinggi di DKI Jakarta sebagai korban pemecatan Ahok? Tersebut rangkumannya : 


1. Kemampuan jelek, Dirut Bank DKI dicopot 
Ahok memecat Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono dari jabatannya serta menggantinya dengan bekas Direktur Tehnologi serta Operasional Bank Mandiri, Kresno Sediarso. Perombakan ini adalah hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Umum (RUPSLB) PT Bank DKI, pada Rabu (17/6) tempo hari. 

Perombakan dikerjakan dengan argumen lantaran performa Bank DKI di th. 2014 alami penurunan mencolok. " Kemampuan Bank DKI alami penurunan penting, tampak dari tingginya rasio credit yang punya masalah. Gubernur perlu orang baru yang dapat membawa Bank DKI lari kencang serta dapat naik ke BUKU (Bank Umum Aktivitas Usaha) 4, " kata Kepala Tubuh Penanaman Modal serta Promosi (BPMP) DKI Jakarta, Catur Laswanto, pada merdeka. com, Kamis (18/6). 

Sesaat Ahok beralasan, pergantian itu hanya cuma untuk tingkatkan status Bank DKI jadi bank dengan kelompok BUKU (Bank Umum Aktivitas Usaha) 4, atau setara dengan bank-bank umum yang lain. 

 " Kami mesti ubah orang yang tahu bagaimanakah membawa Bank DKI ke BUKU 4. Mereka kami rekrut dari BNI, Mandiri serta BCA, " kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/6). 

Saat di tanya adakah tanda-tanda korupsi di deretan Bank DKI hingga mesti dievaluasi besar-besaran, Ahok dengan tegas menyanggahnya. Karena, perombakan ini dikerjakan lantaran kemampuan Bank DKI sangatlah alami penurunan serta mengakibatkan kerugian. 

 " Tak ada yang korupsi. Mereka cuma tidak dapat cepat membawa visi misi DKI. Kami inginnya, bila bisa suntikan modal janganlah pinjamkan ke perusahaan, namun ke UMKM. Mereka jadi lebih milih dipinjamkan ke perusahaan, " tutur Ahok. 

Terkecuali dirut, deretan komisaris Bank DKI juga ditukar yaitu Hasan Basri Saleh sebagai presiden komisaris, ditukar oleh Honggo Widjojo Kangmasto. Sesaat Sarwanto serta Ahdi Jumhari Luddin diangkat juga sebagai Komisaris Berdiri sendiri. 

Diluar itu, Kepala Tubuh Pengelola Keuangan serta Aset Daerah DKI (BPKAD DKI) Heru Budi Hartono, ditunjuk jadi Komisaris Bank DKI. Sesaat Agus Prastowo diakui menjabat Direktur Kepatuhan, dan deretan Direktur Bank DKI yang lain dihuni oleh Martono Soeprapto, Sigit Prastowo, Antonius Widodo Mulyono, dan Farel Tia Silalahi.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar