 |
Untuk Membaca Selanjutnya Klik Link Dibawah:
============================================
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel pernah mengemukakan mimpi Presiden Joko Widodo. Dimana ada penurunan harga komoditas pokok setiap mendekati bln. puasa serta Hari Raya Idul Fitri.
Tetapi, Pengamat Pertanian Khudori menilainya mimpi itu bakal terus jadi impian semata. Pasalnya, hingga sekarang ini, pasar masih tetap mengatur harga atas keperluan pokok.
" Bila turun kelihatannya tidak ya. Lantaran nyaris seluruhnya komoditas pangan kita ada kenaikan keinginan, serta umumnya pedagang memakai peristiwa hari raya itu untuk menaikan harga, untuk jadi besar margin itu pasti senantiasa, " katanya pada merdekacom di Jakarta.
Bahkan juga, dia menilainya, pemerintah tak mempunyai instrumen maupun instansi yang mengaturi permasalahan pangan. Sedang, Bulog hingga sekarang ini tak mempunyai kontrol penuh pada beras.
" Bulog itu instansi yang ditunjuk ngurus beras. Namun beras juga relatif tidak dapat dikendalikan. Untuk yg tidak mempunyai instrumen bagaimana? Pasti tidak dapat. Lantaran seluruhnya diserahkan ke memasarkan. Seperti kedelai, gula namun itu yang mempunyai siapa saja? Bukanlah pemerintah, namun pedagang, " tutupnya.
Pada awal mulanya, Pemerintah Joko Widodo serta Juiceuf Kalla berambisi untuk wujudkan penurunan harga bahan pokok ketika hari besar keagamaan. Pasalnya, sampai kini, orang-orang senantiasa dibebani kenaikan harga barang mendekati hari raya itu.
Pernyataan itu di sampaikan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam diskusi Pangan Kita : Dapatkah Pemerintah Menghadapi Keperluan serta Lonjakan Harga Pangan di lokasi Cikini, Jakarta Pusat.
" Memanglah dari th. ketahun, masalah kenaikan harga pangan juga bakal berlangsung. Terutama saat ingin Lebaran serta natalan pasti trend, " katanya dalam diskusi hasil kerja sama merdekacom, RRI, IJTI, DPD RI serta IKN.
sumber : merdeka
0 komentar:
Posting Komentar