 |
MEDIA INDONESIA--Perusahaan nakal di Republik Rakyat China kembali tersandung masalah penjualan bahan makanan basi. Cuma satu minggu sesudah berita daging daging kedaluwarsa 35 th. mencuat, saat ini diketemukan kembali tumpukan pepaya seberat 32, 68 ton yang siap di jual sesudah di beri pengawet.
Product pepaya kering yang disimpan mulai sejak 2010 ini diambil alih dari suatu perusahaan rumahan di Jiangbei, di kota Ningbo, Propinsi Zhejian.
Menurut laporan koran sore Qianjiang, yang diambil dari laman CCTV News, Rabu (8/7), pepaya kering itu telah basi mulai sejak kian lebih dua th. lantas.
Pemerintah lokal mengambil keputusan denda sebesar 1, 4 juta yuan atau USD 225 ribu (Rp 3 miliar) pada perusahaan yang curang ini, tetapi tak hingga tutup paksa perusahaan itu.
Terdaftar product pepaya basi ini sudah terjual sejumlah 35 ton ke suatu perusahaan makanan di Kota Suzhou, yang berdekatan dengan Zhejiang, Propinsi Jiangsu.
" Product pepaya itu dipakai untuk menghasilkan juice serta selai, " ucap Wang Wei, seseorang petugas kepolisian yang bertanggungjawab dalam operasi pengamanan pasar.
Di ketahui, Kepolisian China juga menangkap 21 grup penyelundup makanan kedaluwarsa diakhir Juni lantas dalam bersamaan kampanye nasional berkenaan anti makanan selundupan.
Cost rendah penyimpanan makanan kedaluwarsa diindikasikan juga sebagai argumen kuat kenapa makanan itu marak dipasaran.
Pemakai Internet di China lewat sosial media Weibo, menekan pemerintah berlaku lebih tegas pada pedagang nakal.
" Hukumannya terlampau enteng! " catat account @Chongmingzhen.
" Jadi masih tetap adakah makanan yang aman dikonsumsi? " bertanya @YigeaitinggedexiaoAmy
" Yang kami perlukan bukan sekedar pemerintah yang antikorupsi, tetapi juga makanan sehat, beberapa penjahat makanan masih tetap mereajalela lantaran hukuman yang didapatkan terbilang enteng, " kritik @Xiaoaizhuanyongxiaomajia
0 komentar:
Posting Komentar