 |
Jakarta, -- Selesai pemerintah Amerika Serikat membebaskan bea masuk untuk product perikanan Indonesia, Menteri Kelautan serta Perikanan Susi Pudjiastuti saat ini berambisi menguber pemerintah Eropa untuk memberi sarana sama.
" Yang lain kita berharap Eropa secepat-cepatnya, serta saya saksikan diluar negeri trend seafood kan saat ini telah mulai ketat ya, " tutur Susi waktu didapati selesai mengadakan acara bersilahturahmi di kantornya, Jakarta, Jumat (31/7).
Pada awal mulanya pada Senin lantas (29/7) pemerintah Amerika Serikat (AS) membebaskan bea masuk product perikanan asal Indonesia sesudah Presiden AS Barack Obama dengan kesepakatan senat di tandatangani pengembangan serta perpanjangan skema Generalized Sistem of Preference (GSP).
Lewat skema itu beberapa product perikanan Indonesia, seperti kepiting beku, ikan sardin, daging kodok, ikan kaleng, lobster olahan, serta rajungan bebas masuk Negeri Paman Sam tanpa ada dikenakan pungutan impor. Jika pada awal mulanya tarif bea masuk ke AS sekitar 0, 5 – 15 %, jadi dengan kebijakan ini jadi 0 %.
Susi menyampaikan saat ini pemerintah sudah memberlakukan kebijakan ketat pada usaha penangkapan ikan. Menurut dia dengan prinsip pemerintah memberantas illegal fishing dapat menarik ketertarikan investor serta konsumen product perikanan Indonesia, lantaran telah dikira sesuai sama standard pangan dunia.
" Jadi dengan kita tracking down illegal fishing, ya product kelak yang legal cuma dari Indonesia.
Susi juga membidik ekspor ke Amerika th. ini ekspor hasil produksi perikanan tangkap jadi US$ 4-5 miliar. Tetapi ia menyampaikan keperluan dalam negeri mesti dicukupi terlebih dulu.
“Yang pertama, lantaran ini pangan jadi kita cukupin keperluan dalam negeri serta bekasnya kita genjot buat ekspor. Saya meyakini dengan Indonesia impor tarifnya 0, juga bakal banyak luar negeri juga ingin investasi disini, " katanya.
0 komentar:
Posting Komentar