Serang - Pemprov Banten sudah terima salinan Surat Ketentuan Presiden (Keppres) Nomer 63/P Th. 2015 dari Direktorat Jendral Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementrian Dalam Negeri perihal pemberhentian Rano Karno juga sebagai Wakil Gubernur Banten serta Ratu Atut Chosiyah juga sebagai Gubernur Banten.
Sesudah Rano Karno diberhentikan juga sebagai Wakil Gubernur Banten, jadi pria yang juga karib disapa Bang Doel itu bakal selekasnya dilantik jadi Gubernur Banten definitf menukar Ratu Atut Chosiyah.
" Sesudah Keppres ini kami terima. Selekasnya kami kerjakan mekanisme yang perlu ditempuh. Termasuk juga konsultasi ke dewan (DPRD Banten) berkenaan persiapan rapat paripurna pemberhentian Atut juga sebagai Gubernur Banten, " kata Sekda Banten Kurdi Matin di Serang, Jumat (31/7/2015).
Berdasar pada keppres itu, DPRD Banten diinginkan selekasnya mengadakan rapat paripurna istimewa pemberhentian Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Serta mengusulkan pengangkatan Wakil Gubernur Rano Karno jadi Gubernur Banten manfaat menggunakan bekas saat jabatannya pada 2012-2017.
Dari rapat paripurna itu mesti membuahkan 2 dokumen, yakni berita acara atau risalah rapat paripurna DPRD serta Ketentuan DPRD Propinsi Banten perihal usul pengangkatan Wakil Gubernur Banten Rano Karno jadi Gubernur Banten. Serta usul pemberhentian Rano Karno juga sebagai Wakil Gubernur Banten.
Dari hasil rapat paripurna itu, Ketua DPRD Banten mengemukakan usulan pada Presiden Jokowi lewat Mendagri tentang usul pengangkatan Rano Karno jadi Gubernur Banten dengan bekas saat jabatan th. 2012-2017.
Kemudian, Presiden Jokowi bakal keluarkan Keppres Pengangkatan Rano jadi Gubernur Banten serta bakal melantiknya di Istana Negara, Jakarta.
" Mengingat bekas saat jabatan Gubernur Banten kurang dari 18 bln.. Jadi kekosongan jabatan Wakil Gubernur Banten tidak bisa di isi, " papar Kurdi Matin.
Pada awal mulanya DPRD Banten menyebutkan siap jadikan Rano Karno juga sebagai Gubernur Banten kurun waktu 1 minggu. (Ndy/Sss)
0 komentar:
Posting Komentar