Jokowi Salah Sebut Kota Kelahiran Soekarno, Netizen Ribut


Peristiwa peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2015 tempo hari kelihatannya tak akan terlupakan untuk Presiden Joko Widodo. Jokowi yang memimpin puncak peringatan di kota Blitar Jawa Timur bikin kekeliruan fatal waktu mengemukakan pidato dihadapan khalayak ramai di Alun-Alum Blitar. Presiden menyebutkan Blitar juga sebagai kota kelahiran Soekarno, dimana kita semua paham bahwa presiden pertama Indonesia itu dimakamkan di Blitar, tetapi dilahirkan di Surabaya.

Diambil dari Republika. co. id, tersebut cuplikan pidato Presiden Joko Widodo itu. “Setiap kali saya ada di Blitar, kota kelahiran Proklamator kita, Ayah Bangsa kita, Bung Karno, hati saya senantiasa bergetar, ” ucap Jokowi.

Sial untuk Jokowi, salah ucapnya itu disaksikan bukan sekedar oleh Ketua Umum PDIP sekalian putri Soekarno, Megawati Soekarnoputri, tetapi juga beberapa orang. Umum juga segera bereaksi. Linimasa media sosial Indonesia juga ramai dengan pernyataan keseleo lidah ini.

Bagaimanakah respon umum, terutama netizen Indonesia masalah salah sebut kota kelahiran Soekarno oleh Presiden Joko Widodo ini? Simak ikhtisar Eveline tersebut.

Pemantauan dikerjakan pada pembicaraan di media sosial, terutama Twitter, sepanjang periode 1 – 2 Juni 2015 memakai basis Evello. Ada keseluruhan 4. 705 tweet mengulas Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Lahir Pancasila di Blitar Jawa Timur itu.

Sebagian besar netizen menyoroti keseleo lidah Jokowi dalam pidatonya masalah kota kelahiran Soekarno yang disebutnya di kota Blitar walau sebenarnya semestinya Surabaya. Sejumlah 1. 213 tweet mengkritik Jokowi atas kekeliruan ini. Banyak yang menyebutkan hal semacam itu juga sebagai kekeliruan fatal yg tidak semestinya dikerjakan Jokowi. Banyak juga yang menyebutkan tim pembuat pidato di Sekretariat Negara mesti bertanggungjawab.

Disamping itu, kegiatan Jokowi berbarengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa blusukan ke Jalan Kalasan Kelurahan Bendogerit Kecamatan Sananwetan, Blitar memperoleh sorotan 403 tweet. Presiden membagikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) pada 299 Kepala Keluarga yang digolongkan miskin, Kartu Indonesia Pandai (KIP) pada 411 pelajar dari keluarga miskin, Kartu Indonesia Sehat (KIS) pada 1. 367 warga miskin, serta 3 Kartu Disabilitas pada masyarakat setempat yang mempunyai keperluan spesial tetapi tak memperoleh perawatan lantaran aspek cost.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar