Untuk Membaca Selanjutnya Klik Link Dibawah:
=========================================
Jakarta, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan tiap-tiap Ramadan Jakarta dipenuhi dengan gelandangan dan pengemis (gepeng) musiman yang datang dari tiga propinsi di pulau Jawa. Gepeng musiman yang datang dari Jawa Timur, Jawa Tengah serta Jawa Barat itu bertahan dengan pekerjaannya lantaran memperoleh pendapatan sampai beberapa puluh juta rupiah.
" Beberapa gepeng musiman ini bertahan lantaran pendapatan yang di terima mereka sangatlah besar. Ada yang memperoleh Rp 200 ribu satu hari per orang. Bahkan juga, ada yang bisa Rp 25 juta satu bulan, " kata Khofifah waktu dihubungi CNNIndonesia, Jumat (19/6). (Saksikan Juga : Ahok Disuruh Hindari Pengemis ke DKI dari pada Penjarakan Mereka)
Khofifah menyampaikan beberapa gepeng musiman membanjiri Jakarta terlebih tiap-tiap Ramadan lantaran Jakarta mempunyai daya tarik kuat untuk grup itu mencari rejeki lewat cara instan.
" Banyak gepeng musiman ke Jakarta lantaran banyak 'gula-gulanya'. Beberapa orang yang ingin bersedekah, " kata dia.
Khofifah juga menyebutkan kehadiran gepeng musiman ini adalah trend di bln. Ramadan. Beberapa gepeng, katanya, datang ke Jakarta dengan memakai mobil serta koordinator sendiri. Umumnya mereka datang dari daerah yang sama.
" Daerah asal mereka relatif teridentifikasi sesungguhnya. Mereka datang dari desa spesifik di Jawa Barat, Jawa Tengah serta Jawa Timur, " katanya.
Sayangnya, Khofifah tidak ingin menyebutkan nama daerah itu dengan cara khusus. Tetapi, dia menyatakan terdapat banyak kampung yang pekerjaan warganya cuma meminta-minta. Lebih jauh lagi, Khofifah menyampaikan beberapa gepeng musiman itu bukanlah orang yang betul-betul miskin.
Dia mengatakan misal sebagian gepeng yang anaknya berprofesi juga sebagai dokter serta duduk di bangku kuliah. Tetapi, anak beberapa gepeng umumnya tidak paham orangtuanya peminta-minta.
Pada awal mulanya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta pihak kepolisian bisa tegas mencari serta hentikan arus keluar masuk beberapa gelandangan, pengemis, serta pengamen di Jakarta. Keinginan di sampaikan Djarot mengingat gelandangan atau yang sering dimaksud penyandang permasalahan kesejahteraan sosial (PMKS) itu banyak nampak waktu bln. Ramadan tiba.
Menurut Djarot, kehadiran PMKS ke Jakarta berlangsung lantaran ada sindikat penyalur dari beberapa daerah ke ibu kota sampai kini. Bila sindikat penyalur bisa dilacak, Djarot meyakini beberapa pelaku di dalamnya bisa dijerat Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan Orang serta Undang-Undang Perlindungan Anak.
0 komentar:
Posting Komentar