Ruangan tunggulah Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta mendadak ramai. Terdengar gabungan nada ibu-ibu yang menyanyikan lagu Bengawan Solo. Alunan merdu lagu karya sang pakar keroncong, Gesang itu bikin beberapa ratus penumpang yang tengah menanti pesawat terkesima. Hebohnya lagi, lagu itu dinyanyikan berkali-kali oleh 26 turis asal Korea.
" Saya kaget, kok mendadak ada lagu Bengawan Solo. Saya ini kan orang Solo. Terlebih yang menyanyikan tadi gabungan nada warga asing, " tutur Icuk Sugiarto, bekas juara dunia Badminton kebanggaan Indonesia, Senin (15/6).
Icuk mengakui bangga sekalian prihatin mendengar alunan lagu itu. Bangga lantaran Solo serta Indonesia demikian di cintai banyak warga asing. Prihatin lantaran lihat keadaan Indonesia seperti saat ini. Dimana golongan muda atau generasi penerus kita seakan kurang perhatiannya.
" Golongan muda kita juga orang Indonesia jangankan lagu Bengawan Solo, dengar Indonesia Raya saja telah tidak respect. Saya malu tadi di ajak bincang-bincang mereka, " tuturnya.
Moon Sang Kook yang melakukan tindakan juga sebagai konduktor mengakui banyak warga Korea yang dapat menyanyikan lagu Bengawan Solo. Walau mereka belum pernah berkunjung ke Solo, tetapi mereka sangatlah akrab dengan histori sungai terpanjang di Jawa itu.
" Kami ini ingin ke Bali, mau juga satu waktu kelak ke Solo, saksikan rumah Pak Gesang serta sungai itu, " ucapnya dalam bhs Inggris.
Terkecuali lagu Bengawan Solo, beberapa turis Korea itu juga kompak serta fasih menyanyikan lagu Dayung Sampan.
0 komentar:
Posting Komentar